Borong, Vox NTT-Bakal calon (Balon) bupati Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Andreas Agas dan calon wakil Stef Jagur dengan nama paket ASET resmi mendaftarkan diri di Partai Hanura Matim, Sabtu (22/07/2017).
Balon bupati, Andreas Agas menyebut jika Partai Hanura mendukung ASET, maka esok gelar deklarasi.
Demikian kata Balon Bupati Matim, Andreas Agas saat menyampaikan pidato politiknya di sekertariat Hanura, Sabtu (22/07/2017).
Bahwa jika Partai Hanura menjadi salah satu pendukung paket ASET, maka esok paket itu bisa langsung deklarasi.
Saat ini Partai yang pasti mendukung ASET adalah PBB dan PAN. Keduanya sudah ada SK.
“Dari dua partai kita sudah kantongi 5 kursi. Itu sudah pasti. Kalau Hanura dukung ASET, kita langsung deklarasi esok”, tegas Ande
Dikatakan Agas, Partai Hanura di Matim bukan sebagai pelengkap saja, tetapi merupakan kunci kesuksesan Pilkada Matim 2018 mendatang.
“Semua orang harus mendukung secara penuh. Tidak ada istilah sebagai pelengkap. Apalagi Hanura ini punya pengaruh besar di Matim”, kata Balon Bupati dari Poco Ranaka Timur itu
Dia menambahkan, meskipun Partai Hanura hanya satu kursi, tetapi punya andil besar untuk mempengaruhi akar rumput.
Partai Hanura bukan satu orang saja melainkan kelompok yang di dalamnya banyak individu yang membangun jaringan kerja.
“Satu kalau bergabung dengan menang itu hebat. Tapi empat bergabung dengan yang kalah itu selesai”, katanya
Dikatakannya, paket ASET selama ini sudah mendaftar ke lima partai, diantaranya, Gerindra, PKS, Hanura, PBB, dan PAN.
“PBB karena calon tunggal. Saya yakin itu sudah di tangan kami”, kata Andreas
Sementara ketua DPC Hanura Matim, Frumensius Anam mengatakan partai Hanura pasti mendukung paket yang punya peluang menang.
Tentunya berdasarakan hasil survei tingkat elektabilitas dan popularitas bakal calon.
“Yang pasti kami mendukung paket yang punya peluang menang”, kata Mensi
Menurut Mensi, Partai Hanura berkomitmen untuk bekerja keras dan terlibat aktif dalam helatan Pilkada Matim 2018 mendatang. Partai Hanura tidak mau hanya sebagai pelengkap kursi saja.
“Yang pasti, karena formasi partai pengusung didominasi antara partai yang tiga dan dua kursi. Berarti kalau keduanya gabung jadi lima. Tetap butuh satu. Lima tidak akan berarti apa-apa dan lengkap jika ditambah satu”, tutur Mensi. (Nansianus Tarsi/VoN)