Labuan Bajo, Vox NTT-Tim SAR akhirnya menghentikan sementara pencarian Wisatawan Mancanegara (Wisman) asal Singapura, Rinta Paul Mukkam yang hilang di Perairan Gili Lawa, wilayah Taman Nasional Komodo (TNK) pada pertengahan Juli 2017 lalu.
Mereka menghentikan pencarian pada Minggu, 23 Juli 2017 setelah sepuluh hari pencarian berakhir nihil.
Kepala SAR Kelas B Kupang, Ketut Gede Ardana mengatakan, personel gabungan yang terdiri dari anggota SAR Kupang, TNI Kodim 1612 Manggarai dan Polres Mabar sudah ditarik dari lokasi pencarian di kawasan TNK.
Ketut menuturkan, sejak hilang pada 13 Juli 2017 lalu, tim pencari sudah melakukan upaya pencarian sampai ke perairan Bima dan Sape, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mereka menyisir di laut maupun menggunakan helikopter.
“Upaya yang telah dilakukan, pencarian terhadap hilangnya Rinta Paul Mukkam melalui penyisiran udara, searching menggunakan helikopter dilakukan sampai hari ke lima dan melalui laut kita kerahkan kapal Basarnas, Speedboat dari KPLP dan Polisi Air,” jelas Ketut
Baca: Ini Himbauan TNK Untuk Wisatawan yang Diving di Labuan Bajo
Meski sudah menutup pencarian, Ketut mengatakan pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi.
Ia mengharapkan, agar masyarakat umum segera melaporkan ke Basarnas terdekat jika menemukan tanda-tanda menemukan Rinta Paul Mukkam.
“Upaya selanjutnya, hari ke depan akan dilakukan penyebaran informasi oleh Syahbandar Labuan Bajo kepada kapal-kapal yang melewati jalur hilangnya turis ini agar melaporkan ke SAR unit Labuan Bajo, apabila menemukan tanda-tanda,” pungkas dia.
Sementara itu, pemandu selam yang sebelumnya membawa Rinta Paul Mukkam pada 13 Juli lalu, Makmur Ajie mengatakan, pihaknya juga ikut serta melakukan pencarian dan sudah melakukan penyelaman sebanyak 12 kali di dasar laut. Namun, sampai pencarian terakhir korban belum ditemukan.
“Kami bersama tim SAR Kupang dan Basarnas Special group sudah melakukan pencarian semaksimal mungkin. Yang kita selami bukan lagi untuk level rekreasi, kami terakhir menyelam sampai kedalaman 63 meter,” kata Ajie.
Terpisah, Kepala TNK, Sudiyono menyampaikan agar ke depannya pihak SAR bisa membangun Pos SAR di wilayah TNK.
Pembangunan Pos di Pulau dalam kawasan TNK menurut Sudiyono sangat bermanfaat untuk proses penyelamatan wisatawan yang mengalamai kejadian yang luar biasa. (Gerasimos Satria/AA/VoN)