Maumere, Vox NTT- Warga Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka mengeluhkan kesulitan mengakses air bersih.
Kesulitan paling dirasakan warga yang berada di Dusun Watuliwung dan Wetakara.
Sementara di Dusun Wairhubing warga masih bisa mengakses air bersih dari sumur-sumur galian.
“Sekarang kami membeli air yang dijual mobil tangki seharga Rp 125.000 sampai dengan Rp 150.000 untuk kapasitas 1000 liter,” terang Ibu Maria, salah seorang warga Dusun Wetakara di Kantor Desa Watuliwung usai diskusi dalam rangka reses anggota DPRD Sikka, Faustinus Vasco pada Jumat (18/8/2017).
Kepala Desa Watuliwung, Yulianus Simposius mengatakan di Dusun Watuliwung sesungguhnya terdapat 5 sumur bor.
Selama ini masyarakat Dusun Watuliwung sudah terlayani dengan air dari beberapa sumur bor yang ada di dusun tersebut.
Akan tetapi, air yang berasal dari sumur bor yang ada sulit dialirkan ke Dusun Wetakara karena topografi yang tinggi.
Selain itu, beberapa waktu lalu telah dilakukan pengalihan mesin pompa air daria tenaga diesel ke listrik.
Akibatnya, sampai saat ini air belum bisa dimanfaatkan.
“Sudah kami coba untuk alirkan tetapi masih sulit dan masih ada jaringan pipa yang rusak,” terang Simposius.
Selain untuk kebutuhan air bersih keluarga, air juga dibutuhkan untuk pertanian dan ternak peliharaan.
Pasalnya mayoritaspenduduk di wilayah tersebut bermata pencaharian sebagai petani.
Berdasarkan data bulan Juli 2017, jumlah penduduk di Desa Watuliwung adalah sebanyak 589 kk atau setara dengan 2149 jiwa.
Jumlah tersebut tersebar di Dusun Wairhubing, Watuliwung dan Dusun Wetakara.
Sementara itu, Vasco yang ditemui usai kegiatan menegaskan air bersih merupakan hak dasar warga yang harus dipenuhi.
Sebagai wakil rakyat adari Dapil Sikka 1 yang juga termasuk mewakili warga Desa Watuliwung, Vasco menegaskan akan turut menyuarakan aspirasi warga.
Menurutnya, Desa Watuliwung membutuhkan mesin pompa air yang kuat dan jaringan perpipaan yang dapat mendorong air ke tempat yang lebih tinggi.
“Mata air untuk ke Dusun Wetakara harus dipisahkan sendiri dan menggunakan mesin yang lebih kuat dan tidak menggunakan listrik karena dapat menimbulkan kerusakan yang lebih besar ketika listrik padam. Instalasinya harus diperbaiki dan ditata kembali,” tegasnya. (Are De Peskim/AA/VoN)