Mbay, Vox NTT-Bulog Sub Divre Ngada hingga kini belum mampu menyerap gabah petani kabupaten Nagekeo.
Rendahnya harga pembelian pemerintah (HPP) yang mampu ditanggung oleh Bulog Ngada menjadi penyebab petani padi di Kabupaten Nagekeo dan Ngada enggan melepas beras mereka.
Ditambah lagi saat ini di Kabupaten Nagekeo banyak petani yang gagal panen.
Kepala Bulog Sub Divre Ngada, Haji Abdul Karim kepada VoxNtt.com melalui telepon genggamnya, Senin (21/8/2017) mengatakan hal ini merupakan tantangan bagi perusahannya.
“Kita sulit dapat beras dari petani di Nagekeo. Karena harga HPP lebih sedikit ketimbang dengan para tengkulak. Saat ini kita baru serap gabah petani baru 50 ton sementara target kita untuk Nagekeo sebanyak 750 ton,” katanya.
Menurut Haji Abdul, Perum Bulog beralasan hal tersebut disebabkan panen yang berkurang, serta penetapan harga beras yang berada di atas harga pokok produksi (HPP).
Bukan hanya itu alasannya kata dia, sisi lain banyak pemain swasta yang mampu melakukan pembelian dengan harga yang lebih tinggi. Itu membuat Bulog tidak bisa menyerap lebih banyak beras dari Nagekeo. (Arkadius Togo/AA/VoN)