Maumere, Vox NTT- Stasiun Meteorologi F.X. Seda Maumere kini telah memiliki radar cuaca.
Hal itu ditandai dengan pengresmian dan pengoperasian radar cuaca yang terletak di Waidoko, Keluruhan Kota Uneng Kabupaten Sikka pada Rabu (23/8/2017) oleh Kepala BMKG RI, Andy Eka Sakya, M.Eng.
Radar cuaca tersebut akan membantu mendeteksi bencana lebih dini.
“Radar cuaca bertugas menyediakan informasi cuaca kepada masyarakat. Ujungnya adalah bagaimana masyarakat merespon informasi cuaca yang yang disediakan tersebut,” terang Andy dalam sambutannya sebelum meresmikan radar cuaca tersebut.
Lebih jauh Andy menerangkan radar cuaca adalah alat bantu untuk mengamati cuaca secara khusus berupa hujan, awan, arah, dan kecepatan angin dalam radius yang cukup luas hingga ribuan kilometer.
Dalam kaitannya dengan bencana, radar cuaca akan menyediakan informasi meteorologi bagi masyarakat agar lebih waspada dan tanggap bila sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Radar cuaca membantu menyediakan informasi penerbangan, penyebarangan, potensi banjir, curah hujan dan posisi hujan, potensi puting beliung dan lain-lain,” terang Andy.
Terkait diresmikannya radar cuaca tersebut, Bupati Sikka, Yosep Ansar Rera mengapresiasi pemerintah pusat dan DPR RI yang telah menganggarkan pembangunan satu-satunya radar cuaca di Flores tersebut.
Menurut Yosep Ansar Rera, Sikka merupakan daerah yang rawan bencana sehingga kehadiran radar cuaca tersebut akan sangat membantu Pemda Sikka dalam mengambil tindakan penanggulangan bencana secara lebih dini.
“Hampir semua bencana ada di Sikka. Kami pernah mengalami gempa bumi dan tsunami. Selain itu, puting beliung dan badai serta ada 2 gunung berapi yang rawan meletus,” terang Ansar dalam sambutannya.
Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI, Syahrulan Pua Sawa yang turut hadir dalam peresmian tersebut berharap pemerintah dan masyarakat dapat memanfaatkan informasi cuaca yang disediakan.
Di NTT saat ini baru terdapat 3 radar cuaca yakni di Sikka dan Kupang.
“Saya masih berhutang untuk berjuang agar ada lagi satu radar cuaca di Alor,” terang Syahrulan kepada VoxNtt.com usai kegiatan.
Radar cuaca tersebut dibangun dengan menggunakan APBN dengan besar masing-masing untuk bangunan dan radar adalah Rp 1,9 miliar dan Rp 19,2 miliar.
Radar tersebut mampu mendeteksi cuaca dalam radius 250 km.
Informasi cuaca diperoleh setiap 10 menit melalui scanning radar.
Radar cuaca tersebut dilengkapi dengan mesin scanning yang disebut rainbow dan 2 unit komputer masing-masing untuk software pengontrol radar dan penampil hasil scanning. (Are De Peskim/AA/VoN)