Bajawa, Vox NTT- Kasdam IX/Udy Brigjen TNI Stephanus Trimulyono, menjelaskan retret dalam tradisi gereja katolik merupakan kegiatan olah rohani yang dilaksanakan secara khusus dan terbimbing untuk merenungkan hidupnya di hadapan Tuhan.
Kasdam Stephanus menyampaikan hal itu saat membuka kegiatan retret bagi Prajurit dan PNS Korem161 /WS Kodam IX/Udayana di kema Tabor Mataloko, Senin (25/09/2017) pukul 17.00 Wita.
Menurut dia, para prajurit senantiasa melibatkan Tuhan dalam setiap pelaksanaan tugas bagi bangsa dan negara untuk mencapai keberhasilan.
Dijelaskan UU Nomor 34 Tahun 2004 menjabarkan tugas TNI adalah menegakan kedaulatan NKRI, menjaga keutuhan wilayah dan keselamatan Indonesia dengan segenap tumpah darah.
Tugas mulia tersebut lanjut Kasdam Stephanus menuntut kemampuan intelektual, keterampilan, dan sikap keprajuritan sejati.
Tak kalah pentingnya adalah mental tanggung jawab yang diwujudkan dalam keimanan dan ketakwaan yang kuat, semangat nasionalisme dan militan, serta memiliki visi ke depan yang brilian. Sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan tugas.
Menurut Kasdam Stepahnus, pada era globalisasi ini bisa mempengaruhi segenap strata sosial sampai ke pelosok tanah air.
Tantangan tugas pun sangat dinamis dan kompleks dengan isu komunisme, SARA, radikalisme, intoleransi antara agama, anarkisme dan konflik horisontal dan vertikal, serta beredarnya berita palsu melalui media sosial, cetak dan elektronik.
Hal ini tentu saja berdampak kepada pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat.
“Tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama menciptakan kondisi bangsa yang aman dan sejahtera serta mencegah terjadinya pelanggaran hukum, disiplin dan tata tertib prajurit,” ujar Kasdam Stephanus.
Dikatakan, muara dari berbagai realitas konkrit tersebut adalah adanya kecenderungan dekadensi moral, dimana iman dan takwa menjadi dasar sekaligus benteng penentu ketahanan diri.
Karena itu, kegiatan retret menjadi urgen dan strategis dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan prajurit dan PNS yang beragama katolik.
Lebih lanjut kata dia, iman merupakan kepercayaan penuh pada kekuatan dan kuasa Tuhan sebagai pencipta sekaligus penyelenggara kehidupan.
Iman sebagai daya rohani harus diaktualisasikan dalam bentuk amal saleh yaitu takwa yang artinya memelihara dengan cara menjalani hidup sesuai tuntutan atan petunjuk Allah.
Bagi Prajurit dan PNS kata dia, iman dan takwa merupakan landasan utama dalam pelaksanaan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Sehingga momentum retret ini untuk memperteguh komitmen dan tekad dalam mengemban pengabdian bagi bangsa dan negara. (Arkadius Togo/AA/VoN)