Ruteng, Vox NTT- Paus Fransiskus secara resmi menerima pengunduran diri Mgr Hubertus Leteng dari jabatan sebagai pemimpin pastoral di Keuskupan Ruteng pada Rabu, 11 Agustus 2017.
Vatikan juga telah mengangkat Uskup Denpasar, Mgr Silvester San, sebagai Administrator Apostolik untuk menjalankan tugas dan wewenang sebagai uskup di wilayah keuskupan itu.
Walaupun demikian, pengunduran diri ini harus dilihat sebagai langkah pembaharuan. Masalah ini dinilai sebagai kesempatan untuk refleksi diri bagi seluruh pejabat gereja agar lebih memahami gejolak perubahan zaman, tantangan dan peluangnya ke depan.
“Badai telah berlalu. Keuskupan Ruteng semestinya melangkah lebih maju dari masa sebelumnya. Kalau masa lalu keuskupan Ruteng tidak berkembang dan tertutup, maka selanjutnya harus lebih terbuka dan progres khususnya dalam membangun iman dan ekonomi umat” tegas salah satu kaum muda keuskupan Ruteng, Wilibaldus Kuntam.
Sebagai kaum muda katolik, Willy tidak merasa berkecil hati dan menilai keuskupan Ruteng gagal menjalankan tugas penggembalaannya. Sebaliknya, pengunduran diri uskup Leteng mesti dilihat sebagai bentuk tanggungjawab seorang gembala.
“Gembala yang baik memang harus mengundurkan diri kalau ada mosi tidak percaya dari bawahannya. Ada kritik dan pesan moral yang beliau sampaikan. Tentu saja, saya berharap dengan pengunduran diri beliau, para gembala dan umat harus merefleksikan diri” katanya. (VoN).