Larantuka, Vox NTT– Pengalaman sejarah menunjunkan bahwa kaum muda selalu mempunyai peranan unik untuk menunjukkan kiprahnya.
Peringatan sumpah pemuda kali ini menyisakan harapan besar bagi pemuda sebagai generasi penerus bangsa dan tanah air.
Pion Ratuloly dari Pondok Baca Wathan Lamahala, Adonara Timur berpendapat bahwa pemuda sudah saatnya terlibat sungguh dalam proses pembangunan bangsa tanpa pamrih dan iklas.
Menurutnya generasi harus menjadi subjek pembangunan dan bukannya menjadi objek. Hal-hal yang bisa dikerjakan kaum muda tidak harus hal yang spektakuler tapi mulai dari yang sederhana di sekitarnya.
Kaum muda bisa tampil sebagai pegiat yang menggalakan literasi bisa juga sebagai terlibat dalam gerakan penghijauan di area mata air, pembersihan sampah dan yang penting juga adalah senantiasa membangun rasa nasionalisme. Jika semua ini dilakukan maka kaum muda sesungguhnya adah agen pembaharu.
Dari kota dingin Bajawa, dua pelajar SMAK Regina Pacis atas nama Karolina Wako Lenga dan Fransiska Tawa Ajo ikut berkomentar tentang harapan bagi sesama teman-teman muda seangkatan mereka.
“Perlu adanya semangat tanggung jawab baik di dalam kelas maupun di luar kelas” pungkas Fransiska.
Tentang hal ini Fransiska Tawa Ajo berpesan, para pelajar setingkat SMA adalah juga kaum muda yang wajib menunjukan totalitas sebagai peserta didik. Contohnya setia dengan belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, dating dan pulang sekolah tepat waktu.
Ia lebih jauh menambahkan seorang pelajar harus berpikir kreatif dan inovatif. Contoh paktisnya harus bisa mempengaruhi kawan-kawan untuk berbuat hal yang baik. Adanya kepekaan dan yang sangat penting bagi seorang generasi muda adalah meningkatkan minat baca.
Sedangkan Karolina Wako Lenga kepada voxntt.com mengemukakan harapannya bahwa satu aspek penting yang harus ada dalam diri pemuda adalah menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dengan membangun kebiasaan membaca, menulis dan berkomunikasi dengan bahasa yang santun dan beradab dengan sesama.
Makna terdalam bagi generasi muda saat ini dalam mengemban visi penerus bangsa, negara dan juga masyarakat terekat dalam kepekaan akan situasi di sekitar bagi Pion Ratuloly seorang guru di Adonara, Flores Timur.
Sementara bagi Fransiska dan Karolina, dua pelajar dari SMAK Regina Pacis adalah bahwa generasi muda harus jadi inisiator untuk semua hal baik yang membangun.
Penulis : Hengky Ola Sura
Editor: Irvan K