Kupang, Vox NTT-Universitas Nusa Cendana atau yang disingkat Undana adalah salah satu universitas negeri di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berdiri pada tanggal 1 September 1962.
Memasuki usia yang ke-55, Undana yang mengemban Visi ‘Perguruan Tinggi Berorientasi Global’ ini terus bertumbuh dan berkembang menjadi salah satu universitas favorit di kalangan pelajar NTT.
Hingga Juni 2017, kampus yang belokasi di Kota Kupang, ibu kota provinsi NTT ini telah menghasilkan 58.882 sarjana yang menyebar di berbagai kawasan di Indonesia terutama di NTT sendiri.
BACA: Hingga Juni 2017, Undana Telah Lahirkan 58.882 Sarjana
Produk lulusan Undana kini mengisi lowongan birokrasi hingga 87 persen bahkan mendominasi berbagai eselon di tingkat Provinsi dan di 22 kabupaten/kota di NTT.
Namun di balik geliat pembangunan dan produksi sarjana yang terus meningkat, Universitas negeri pertama di NTT ini menyimpan fakta miris yang mencoreng atmosfer akademik di kampus itu.
Tawuran antar mahasiswa baik sesama kampus maupun dengan kampus tetangga adalah fenomena yang terus terjadi hingga saat ini.
Peristiwa itu kembali terulang pada Selasa (28/11/2017) siang, sekitar pukul 13.30 WITA. Tawuran terjadi antara Mahasiswa Fakultas Hukum dan Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknik Undana di depan Fakultas Hukum.
Mirisnya kejadian ini dipicu hanya oleh hal sepele yakni saling olok lantaran tidak membeli jualan bubur kacang yang ditawarkan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknik.
Tonton: Video: Aksi Tawuran dan Pengerusakan Motor oleh Mahasiswa Undana
Aksi saling pukul pun terjadi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 3 unit motor milik mahasiswa Teknik dan 1 unit motor milik mahasiswa Hukum rusak parah akibat dipukul pakai batu.
Peristiwa yang mencoreng citra pendidikan NTT ini ternyata tidak hanya terjadi kali ini saja. Berdasarkan penulusuran VoxNtt.com dari berbagai pemberitaan media, terhitung 7 kasus dari tahun 2007 sampai 2017. Fakta ini belum termasuk kasus tawuran yang luput dari pemberitaan media. Berikut sejumlah kasus tawuran yang berhasil kami rangkum.
Tahun 2007
1. Ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Universitas Nusa Cendana atau (Undana) Kupang menyerang Kampus Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (12/12/2007). Tawuran pun tidak bisa dihindari. Bahkan para mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Kupang tak mau dilerai polisi saat melakukan serangan balasan.
Serangan mahasiswa Undana Kupang mengakibatkan kaca-kaca gedung perkuliahan di Kampus Politani pecah dan seorang mahasiswi terluka. Saling serang anatar mahasiswa dua kampus ini kerap terjadi dengan pemicu hanya kesalahpahaman. Meski tawuran dapat dicegah, jajaran Kepolisian Resor Kota Kupang tetap berjaga-jaga di lokasi kejadian. (liputan6.com, 13 Desember 2007).
Tahun 2008
2. Sisilia Radja (18), mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang tewas di tempat akibat penyakit jantung yang dideritanya kumat saat ratusan mahasiswa terlibat tawuran di Kampus Undana Kupang, Senin (17/11/2008) siang.
Tawuran yang melibatkan mahasiswa Fakultas Hukum dan Politeknik Negeri Kupang tersebut terjadi akibat saling olok antara beberapa mahasiswa yang kampusnya saling berdekatan itu.
Beberapa mahasiswa dan dua orang anggota polisi terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena terkena lemparan batu. Data yang diperoleh dari RS Bhayangkara Kupang menyebutkan, korban sedikitnya tujuh mahasiswa mengalami luka serius akibat terkena lembaran batu dan benda tajam lainnya.
Selain itu, dua anggota Polisi Resort Kota Kupang mengalami luka memar di bagian wajah. Bentrokan juga menyebabkan kaca jendela dan sejumlah fasilitas umum pada kedua kampus mengalami kerusakan. (Okezone.com, 17 November 2008)
BACA: Tawuran Mahasiswa Undana Diduga Bermula dari ‘Jual Bubur Kacang’
3. Selama hampir tiga jam mahasiswa Politeknik dan Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang terlibat tawuran di kompleks kampus tersebut. Hingga berita ini disusun, apa penyebab tawuran tidak jelas.
“Tawuran berlangsung hampir tiga jam lamanya, tetapi kami belum tahu latar belakang persoalannya. Saat ini kami sedang menyelidiki sebab-sebab terjadinya tawuran antara mahasiswa kami dan mahasiswa dari Politeknik,” kata Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Undana Kupang Dr Karolus Kopong Medan.
Menurut saksi mata, para mahasiswa dari Politeknik Undana Kupang lebih dulu menyerang dengan melempar batu dan benda keras lainnya ke arah Fakultas Hukum yang letaknya bersebelahan dengan kampus Politeknik.
Sikap tidak terpuji yang dilakukan para mahasiswa dari Politeknik Undana ini langsung dibalas mahasiswa Fakultas Hukum yang merasa tidak nyaman dengan aksi kekerasan tersebut.
Tidak lama kemudian, mahasiswa Politeknik Undana ke luar dari halaman kampus dan menyerang secara membabi buta gedung perkantoran milik Fakultas Hukum Undana Kupang. (Kompas, 17/11/2008).
Tahun 2009
4. Mahasiswa Fakultas Sains Teknologi dan Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur terlibat aksi tawuran menggunakan batu dan kayu.
Kedua kelompok mahasiswa satu Universitas ini terlibat aksi saling kejar dan saling menyerang dengan menggunakan batu dan kayu di sekitar kampus tersebut.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab tawuran antara dua fakultas tersebut. Namun kuat dugaan akibat persoalan beberapa mahasiswa yang terjadi di luar kampus yang berkembang ke dalam wilayah kampus dan melibatkan mahasiswa lainnya. (Antara, 13 November 2009).
Tahun 2010
5. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Akademi Teknik Kupang (ATK) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (22/11) terlibat tawuran.
Tawuran ini diduga dipicu dendam lama antara mahasiswa dua universitas yang berada dalam satu kompleks tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Akibat tawuran tersebut sejumlah kaca kampus dua fakultas pecah terkena lemparan batu. Tidak hanya itu, dua kendaraan roda dua yang berada di halaman kampus Undana hancur dirusak.
Kala itu, kedua kelompok mahasiswa tersebut menengak minuman keras (miras) bersama. Usai pesta miras, mahasiswa ATK menganiaya seorang mahasiswa FKIP Undana hingga mendapat perawatan di Rumah Sakit. (Tempo, 22 November 2010 )
Tahun 2014
6. Ratusan mahasiswa Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, Senin (1/12) sekitar pukul 13.30 Wita terlibat tawuran dengan mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana), di depan Pintu gerbang Kampus Undana Jalan Adi Sucipto.
Aksi tawuran tersebut dipicu lantaran angkuta kota yang ditumpangi mahasiswa Kampus Politeknik tidak diperbolehkan masuk melalui gerbang Kampus Undana.
Bagus, salah seorang saksi mata menuturkan, sekitar Pukul 13.00 Wita mahasiswa Politani yang berjumlah sekitar 500 orang pulang berunjuk rasa di Kantor Gubernur NTT. Mereka hendak kembali ke kampus mereka namun tidak diperbolehkan masuk melalui gerbang Undana.
Protes tersebut,katanya, berlanjut ke aksi tawuran dengan saling melempar batu dan benda lainnya, karena kesalahpahaman. (Flobamora.net, 1 Desember 2014).
Tahun 2017
7. Tawuran mahasiswa Fakultas Hukum dan Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang terjadi di depan Fakultas Hukum Undana, Jalan Adisucipto Penfui, Kelurahan Penfui Kota Kupang, Selasa (28/11/2017) siang, sekitar pukul 13.30 WITA.
Staf Kemahasiswaan Fakultas Hukum Undana yang enggan disebutkan namanya, saat diwawancarai VoxNtt.com mengatakan saat kejadian berlangsung dirinya masih berada di dalam ruangan.
Penyebab tawuran tersebut kata dia, berawal ketika mahasiswa Teknik datang menjual bubur kacang.
“Mereka (mahasiswa FST) datang jual bubur kacang, kebetulan anak-anak kita di Hukum lagi istirahat, jadi ditawar untuk beli bubur kacang, beli bubur kacang ko? Mahasiswa hukum menjawab, kami tidak beli. Begitu menolak untuk tidak dibeli, ada bahasa keluar bahwa besong di Hukum ini banyak orang, tapi kok tidak beli bisa bubur kacang parah,” kisahnya kepada VoxNtt.com.
Begitu mendengar kata ‘parah’, demikian sumber itu, gerombolan mahasiswa hukum langsung menuju mahasiswa yang bersangkutan.
“Mereka tarik bubur kacang dan terjadilah baku pukul,” ungkapnya. (VoxNtt.com, 28/11/2017).
Dari beberapa kasus ini hampir semua aksi tawuran dipicu oleh hal sepele seperti dendam di luar kampus, saling olok, kesalahpahaman hingga terlibat dalam minuman keras (miras).
Penulis: Tarsi Salomo
Editor: Irvan K