Larantuka, Vox NTT-Kematian Hermanus Hamu Aran, petugas jaga malam pada pabrik pengolahan ikan di dusun Oka, Desa Wailolong, Kecamatan Ilemandiri masih menyisahkan tanda tanya bagi pihak keluarga dan masyarakat Desa Bantala. Pasalnya saat ditemukan pada Jumat, 27 Juli 2018 lalu, wajah korban mengalami luka-luka dan bersimbah darah.
BACA: Petugas Jaga Malam Pabrik Ikan Oka Flotim Ditemukan Tak Bernyawa
Antonius Ehe Aran, keluarga dekat Herman usai pemakaman Sabtu, (28/08/2018) di rumah duka, desa Bantala Kecamatan Lewolema mengungkapkan, pada bagian wajah korban terdapat 5 luka. Dua diantaranya yakni bagian kepala dan hidung mengeluarkan banyak darah kental.
Pihak keluarga, lanjut Anton, berharap pihak Kepolisian Resor (Polres) Flores Timur (Flotim) dapat mengungkapkan penyebab kematian Herman.
“Kami berharap kepada pihak kepolisian untuk mengungkapkan penyebab kematian anak kami. Mengapa ada luka dan banyak lumuran darah di wajahnya? Kami hanya ingin tau apa penyebabnya”, ungkap Anton.
Tak hanya keluarga, pemerintah desa Bantala juga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
“Sebagai pemerintah desa kami sangat berharap kepada pihak kepolisian agar dapat bekerja secara profesional mengungkapkan penyebab kematian yang dialami oleh warga kami. Banyak kejanggalan yang ditemukan pada tubuh Herman dan kejanggalan itu mestinya dapat diungkapkan oleh pihak kepolisian. Jika luka-luka pada tubuh korban diakibatkan oleh pukulan atau hantaman dari benda keras, maka kami minta polisi dapat segera menangkap pelakunya dan diproses sesui hukum yang berlaku di negeri ini”, tegas Paulus Pehan Kelen, sekertaris desa Bantala.
Paulus mengatakan pihak pemerintah desa pada Senin, 30 Juli 2018 akan ke kantor Polres Flotim untuk mengecek hasil proses penyelidikan yang sedang dilakukan pihak kepolisian.
Penulis: Sutomo Hurint
Editor: Irvan K