Kefamenanu, Vox NTT- Anggota DPRD TTU, Fabianus Alisiono mempertanyakan penyebab kelangkaan BBM yang akhir-akhir ini marak terjadi di Kabupaten tersebut. Utamanya BBM bersubsidi jenis solar dan premium.
Kelangkaan itu sudah terjadi selama tiga bulan belakangan. Kondisi ini menyebabkan warga kesulitan untuk mendapatkannya.
Akibat ikutan dari kondisi ini, harga kedua jenis BBM itu di tingkat pengecer melonjak drastis.
“Maka itu, harapan saya kita musti tanya kembali ke Pertamina. Apakah kelangkaan BBM ini terjadi karena memang kuotanya berkurang ataukah ada permainan antara Pertamina dan SPBU? Karena saya lihat di daerah Kupang dan Soe tidak ada kelangkaan sama sekali,” ujar Politisi Partai Gerindra itu saat mengunjungi sekretariat Ikatan Wartawan (Intan) TTU, Senin (08/10/2018).
Ia menyebutkan, dari tiga SPBU yang selama ini beroperasi di Kota Kefamenanu, satu di antaranya yakni SPBU 02, beberapa bulan terakhir tidak beroperasi.
Kondisi ini, mestinya kata dia, kuota BBM di dua SPBU yang masih beroperasi bertambah.
Untuk itu, ia meminta pihak berwajib agar menyelidiki penyebab terjadinya kelangkaan tersebut.
“Saya menduga juga, minyak ini dilarikan keluar. Apalagi, kita ini di daerah perbatasan. Ataukah ada permainan dengan kontraktor-kontraktor tertentu. Sehingga saya, sebagai anggota DPRD mewakili masyarakat berharap, Pertamina bisa mengontrol SPBU-SPBU yang ada di Kefa, sehingga tidak menimbulkan kerugian materil bagi masyarakat luas terutama petani,” tegas Legislator asal dapil TTU I itu.
Terpisah, Netty Sadukh selaku Manajer SPBU 54-856-03 Kefamenanu mengaku, terjadi kelangkaan dua jenis BBM itu.
Menurutnya, kuota BBM yang dikirim dari Depo Pertamina Atapupu tidak sesuai dengan permintaan yang diajukan pihaknya.
“Sudah sejak Juli itu,kalau kita ajukan 30 kl paling dari Depo kasih hanya 10 atau 15 kl. Kalau kita minta 15 kl paling hanya kasih 5 kl. Kalau sebelumnya aman-aman saja. Saya juga tidak tahu alasannya apa,” ujar manajer SPBU di Jl. Eltari km. 3 Kelurahan Kefa Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu itu.
Ia menambahkan, kuota BBM yang dikirim oleh Depo saat ini biasanya langsung habis sehari.
Meski begitu, ia membantah keras jika hal itu terjadi karena ada permainan antarpihaknya dan pihak lain.
“Kita tidak ada permainan dengan kontraktor. Kita juga tidak layani pengisian BBM menggunakan jerigen. Ini karena memang kuota yang dikirim dari Depo saat ini jumlahnya terbatas,” tandasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni J