Ruteng, Vox NTT- Keluhan warga terkait tidak lancarnya aliran air minum menuju Cancar, ibu kota Kecamatan Ruteng, Kabupaten Mangggarai akhirnya direspon oleh pihak PDAM Tirta Komodo Ruteng.
Direktur Utama PDAM Tirta Komodo Ruteng, Klemens Man menjelaskan beberapa faktor yang mengakibatkan tidak lancarnya aliran air menuju Cancar.
Menurut dia, ada dua permasalahan utama yang sedang dihadapi PDAM Tirta Komodo Ruteng terkait distribusi air menuju wilayah Cancar dan sekitarnya.
Keduanya, yakni persoalan di hulu dan beberapa transmisi air menuju wilayah bagian barat Kota Ruteng itu sedang bermasalah.
Ia menjelaskan, air minum untuk wilayah Cancar dan sekitarnya bersumber dari Wae Lerong I dan II. Di hulu ini, memang harus dilakukan sejumlah pembenahan karena debitnya cenderung menurun.
Klemens mengaku, persoalan di hulu membutuhkan peran semua pihak, sehingga pasokan 10 liter/detik tetap lancar menuju Cancar.
Total yang langsung dikelola PDAM Tirta Komodo Ruteng tersebut terdiri dari, Wae Lerong I mampu memeroduksi air 4 liter/detik dan Wae Lerong II sebanyak 6 liter/detik.
Dikatakan, sumber air di Wae Lerong tidak saja dikelola oleh PDAM Tirta Komodo. Ada pula sumber air yang dikelola pihak Gereja yang bisa memeroduksi 6 liter/detik. Satunya lagi dikelola masyarakat setempat.
“Itu pasti diatasi, secara keseluruhan memang masalah air minum sudah 80 persen teratasi oleh PDAM. Saya berterima kasih atas kritikan warga,” ujar Klemens kepada VoxNtt.com di ruang kerjanya, Sabtu (13/10/2018).
“Saya siap untuk dikritik, tetapi saya tidak berhenti pada kritikan itu. Kita akan selesaikan itu, kami tetap kerja karena ini menyangkut hak dasar masyarakat,” sambungnya.
Sedangkan, untuk persoalan di transmisi, ternyata setelah dicek, pihak Klemens menemukan ada beberapa pipa yang bocor. Akibatnya, air macet tidak sampai ke reservoir.
“Tim khusus kami sedang kerja di lapangan, dari pagi sampai malam,” kata Klemens.
Di jaringan air ini, jelas dia, terdapat tiga bagian yang masih dibenahi oleh PDAM. Ketiganya, yakni transmisi, distribusi, dan pipa menuju rumah pelanggan.
Persoalan lain yang sedang dihadapi PDAM menuju Cancar dan sekitarnya, yakni karena adanya penambahan pelanggan.
Hingga kini, di Cancar ada sebanyak 1.700 Kepala Keluarga dan sambungan air. Dalam hitungan standard nasional 1.700 KK tersebut dikali 6 jiwa, maka air di wilayah Cancar digunakan oleh sedikitnya 10.200 pelanggan.
Baca Juga: Ingin Tahu tentang PDAM Tirta Komodo Manggarai? Ini 10 Faktanya
“Di jaringan sebelumnya misalnya ada 5 pelanggan di situ, tetapi di tahun 2018 sudah ada 20 yang pakai air. Seiring jumlah pelanggan, berarti kami juga harus membenahi jaringannya,” ujar Klemens.
Sebab itu, dia berharap agar masyarakat tetap menjaga dan merawat fasilitas air. Masalah air minum, kata dia, sangat kompleks. Tidak hanya di hilir ,tetapi juga di tengah dan di hulu. Semua bagian itu membutuhkan proses dalam penanganannya.
Baca di sini sebelumnya: Air Tak Lancar, Warga Cancar Geram dengan PDAM
Penulis: Ardy Abba