Kupang, Vox NTT- Sejak dilantik satu bulan lebih yang lalu, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat telah memperlihatkan komitmennya memberantas perdagangan orang di NTT.
Dalam pidato perdana sang Gubernur, tak segan-segan mengancam akan mematahkan kaki pelaku perdagangan orang di NTT jika diketahuinya.
Sejak saat itu, nampak sangat jelas, jika kemarahan Sang Gubernur sungguh serius. Terbukti, Senin (22/10/2018), dia mengeluarkan keputusan mengejutkan. Memberhentikan Kadis Nakertrans NTT, Bruno Kupok dari jabatannya.
Hal ini disampaikan Viktor saat menjamu ratusan tenaga honorer dari Kota Kupang, di Aula Lantai IV Kantor Gubernur NTT.
Keputusan ini, menyusul kekecewaan Gubernur usai menemukan banyak korban pedagangan orang asal NTT yang dipulangkan dalam keadaan mati.
Baca Juga:
- Kadis Nakertrans NTT Diberhentikan, Begini Alasan Gubernur Viktor
- Gubernur NTT Jangan Asal Berhentikan Kadis, Ini Mekanisme Yang ditetapkan Jokowi
Viktor menuding, sebagai Kadis, Bruno tak mampu menahan pengiriman TKI asal NTT keluar negeri.
“Saya hari ini memberhentikan kadis Nakertrans Provinsi NTT. Karena dia membuat surat untuk pengiriman TKI untuk berangkat ke luar Negeri. Kita lagi butuh tenaga kerja di dalam Negeri, tetapi malah dia membuat lagi surat pengiriman TKI itu,” ungkap Viktor.
Gubernur Viktor rupanya sudah menyimpan kemarahan dan kekecewaan terhadap pemerintahan sebelumnya, karena dinilainya tak peduli dengan nasib orang kecil.
“Sudah lama pemerintahan provinsi NTT berjalan tanpa nurani. Liat orang miskin saja tak peduli. Kita mau, Provinsi ini tidak lagi seperti itu. Kita harus bangun Provinsi ini dengan peradaban. Dan saya akan lawan siapapun, kalau mau kerja itu ke sini boleh,” tutur Gubernur Viktor.
Buntut dari semua itu, dia juga mengancam akan menendang kepala Bruno jika masih menjabat sebagai Kadis.
“Saya minta pak Sekda tadi untuk berhentikan Kadis Nakertrans itu. Saya tidak boleh lihat lagi orang itu besok. Jika besok masih menjabat sebagai kepala dinas, saya tendang kepalanya,” ujar Viktor yang saat itu didampingi Sekda NTT, Benyamin Polomaing.
Keputusan sang Kadis mengeluarkan surat pengiriman TKI ke luar negeri juga dinilainya tidak sejalan dengan komitmennya untuk membawa NTT menuju kesejahteraan.
“NTT ini tidak ada orang kerja. Di desa-desa hanya tinggal orang tua. Lalu kita bermimpi NTT bangkit, NTT Sejahtra. Bangkit dari mana? Apakah bangkit dan kerja oleh yang tua-tua itu? Kan tidak bisa,” tegasnya
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni J