Labuan Bajo, Vox NTT- Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Anggota DPRD NTT dari PDIP Veni Bantang dihadirkan dalam pembukaan acara Karnaval Komodo di Lapangan Kampung Ujung, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Senin (22/10/2018).
Dalam acara yang berlangsung sore hari itu, tampak Frans Lebu Raya dan Veni Bantang memasuki lapangan didampingi pejabat penting di Kabupaten Mabar. Mereka ialah; Bupati Mabar Agustinus Ch Dula, Wakil Kapolres Mabar, dan kepala OPD serta tamu penting lainnya.
Selain itu, pembukaan Karnaval Komodo juga dihadiri ribuan masyarakat Mabar. Mereka ikut menyaksikan jalannya pembukaan hajatan yang diwarnai pesan budaya Manggarai itu.
Karnaval Komodo merupakan hajatan Pemkab Mabar melalui Dinas Pariwisata. Tampak, tak ada utusan dari Pemprov NTT dalam pembukaan karnaval yang berlangsung selama dua hari itu.
Namun Lebu Raya yang adalah calon DPR RI dari PDIP dan Veni Bantang Calon DPRD Provinsi NTT duduk di dekat Bupati Mabar.
Labu Raya dan Veni Bantang juga diajak oleh pembawa acara untuk bersama-sama mengambil bagian dalam tarian rangkuk alu.
Lebu Raya dan Veni Bantang tak bertahan lama dalam hajatan tersebut. Ia dan Veni meninggalkan tempat acara setelah Bupati Dula menyampaikan sambutan.
Ketua Panitia Karnaval Komodo, Ney Asmon mengatakan, Lebu Raya dan Veni Bantang sengaja diundang untuk menghadiri acara kepemerintahan itu.
“Kebetulan dia juga ada di Mabar, sehingga dia bisa hadir,” ujarnya kepada sejumlah awak media di sela-sela acara pembukaan Karnaval Komodo.
Bupati Mabar Agustinus Ch Dula dalam sambutannya memuji Lebu Raya. Pasalnya, saat menjabat sebagai pemegang saham pengendali (PSP) Bank NTT selama 10 tahun telah banyak membantu kabupaten di ujung barat Pulau Flores itu.
Karnaval Komodo
Ney menjelaskan, Karnaval Komodo adalah event Pemkab Mabar untuk masyarakat dan para wisatawan.
Dikatakan, Karnaval Komodo tahun 2018 didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata RI dalam rangka mengisi kekosongan atraksi atau acara di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Mabar.
Menurut dia, Labuan Bajo sebagai salah satu daerah destinasi super prioritas. Karenanya, Kementerian Pariwisata menyuport untuk melaksanakan atraksi.
Tema yang diangkat dalam acara Karnaval Komodo tahun 2018, kata Ney, adalah ekonomi kreatif dengan tagline “Kita Manggarai”.
“Kita mengangkat songket sebagai ekonomi kreatif dari craft-nya dan kopi sebagai ekonomi kreatif dari pangannya,” jelas Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mabar itu saat menyampaikan laporan panitia.
Ney menyampaikan kopi Manggarai sudah mendapatkan sertifikasi indikasi geografis (SIG). Karenanya, Karnaval Komodo sebagai ajang promosi kopi Manggarai agar semakin dikenal pihak luar.
Dinas Pariwisata juga mengangkat khusus budaya Manggarai dalam Karnaval Komodo karena di Labuan Bajo banyak etnis, namun pesannya harus “Kita Manggarai”.
“Kami ini orang Bima, orang Sulawesi, suku Bugis, suku Jawa dan paguyuban-paguyuban lain mengenakan songke pada sore hari ini dan semua aksesoris dari Manggarai. Kami mendeklarasikan kita semua Manggarai,” ujar Ney Asmon.
Dalam kesempatan tersebut, Ney juga menyentil jumlah wisatawan tahun 2018 hingga di bulan September kurang lebih 129 ribu orang datang berkunjung di Mabar.
Penulis: Ardy Abba