Borong, Vox NTT- Proyek rabat beton di Dusun Munde, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur diduga dikerjakan asal jadi.
Proyek rabat beton itu baru selesai dikerjakan bulan Agustus 2018 yang lalu, namun sudah mulai rusak.
Sebelumnya proyek itu hanya retak di beberapa titik pada badan jalan. Namun sekarang kerusakan semakin parah dengan mengisakan lubang yang besar.
“Rabatnya kerja tahun 2018. Dikerjakan bulan Agustus tetapi sudah rusak. Kualitas proyek sangat rendah dan buruk. Ini dikerjakan asal jadi,” ujar Ketua BPD Komba, Klemens Ino kepada VoxNtt.com di Borong, Selasa (23/10/2018) siang.
Selain kualitas buruk, Ino juga menyebut pengerjaan rabat beton tersebut siluman. Kata dia, proyek itu cacat prosedur. Sebab tidak ada papan informasi proyek.
Menurut dia, masyarakat Desa Komba bingung karena proyek rabat beton muncul tanpa ada sosialiasi.
“Saat masyarakat konfirmasi ke Kades, dia mengarahkan untuk konfirmasi proyek ke Dinas PU Matim. Karena itu bukan proyek desa,” ujar Ino.
Ino menuturkan, warga Desa Komba menyampaikan aspirasinya kepada BPD, terutama untuk mencari titik terang dari persoalan proyek rabat beton tersebut.
Karena itu, kata dia, BPD sebagai perwakilan masyarakat desa mempunyai tanggung jawab terhadap proyek yang diduga dikerjakan asal jadi tersebut.
Sehingga, berdasarkan hasil rapat internal, BPD Komba menilai proyek tersebut siluman.
Hasil rapat internal BPD Komba antara lain;
Pertama, mendesak dinas PUPR Matim dan pelaksana proyek agar segera memperbaiki rabat beton yang sudah rusak.
Kedua, meminta tim teknis dinas PUPR Matim untuk memeriksa kualitas proyek tersebut.
Ketiga, proyek yang diduga dikerjakan asal jadi tersebut harus dibuka ke media massa. Sehingga publik bisa mengetahui kondisinya.
Ino membeberkan, sebelumnya proyek itu hanya retak di beberapa titik pada badan jalan. Namun sekarang kerusakan semakin parah dengan mengisakan lubang yang besar.
Dia menjelaskan, proyek rabat itu panjang 175 meter.
Terpisah, Plt. Kepala Dinas PUPR Matim, Yos Marto melalui pesan WhatsApp, Selasa sore, berjanji akan menanyakan proyek itu kepada PPK-nya.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba