Mbay, Vox NTT- Pemilihan putri pariwisata tingkat Kabupaten Nagekeo tahun 2018 masih berlanjut.
Saat ini, hajatan yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo itu sudah masuk dalam 10 besar.
Kesepuluh orang putri pariwisata Nagekeo itu akan mengikuti seleksi 5 lima besar pada Rabu, 5 Desember 2018 malam di Lapangan Berdikari Danga. Sementara final akan berlangsung pada Kamis, 6 Desember.
Merespon hal tersebut, Wilibrodus Lasa, pemerhati pariwisata Nagekeo menilai, pemilihan putri pariwisata hanya menghabiskan uang daerah.
Pasalnya menurut dia, keberadaan putri pariwisata tidak ada efek untuk kemajuan pariwisata di Kabupaten Nagekeo.
Apalagi belum ada obyek pariwisata menarik yang harus dijual ke luar Kabupaten Nagekeo.
Selain itu, tidak ada potensi unggul seperti Kelimutu di Ende dan kemodo di Labuan Bajo.
“Lalu kita mau selenggarakan itu untuk apa. Apalagi mendatangkan putri pariwiasata Indonesia yang tentunya butuh anggaran besar. Ini artinya hanya mau habis uang daerah,” tegas Wilibrodus saat temui VoxNtt.com di Danga, Rabu (05/12/2018).
“Seharusnya terlebih dahulu dinas terkait mendata dulu tempat pariwisata di Nagekeo, lalu analisis setelah itu baru tata. Sehingga jual keluar ada nilai positifnya,” sambungnya.
Wilibrodus menawarkan, lebih baik uang yang ada dialokasikan untuk pembenahan tempat-tempat pariwisata yang ada di Kabupaten Nagekeo.
Ketimbang menyelenggarakan kegiatan yang hanya untuk membuang uang. Pemilihan putri pariwisata, kata dia, tidak ada dampak positif untuk Nagekeo ke depan.
Menurut Wilibrodus, hingga kini di Kabupaten Nagekeo belum ada tempat pariwisata yang layak karena belum ditata secara baik oleh pemerintah.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba