Ende, Vox NTT-Gelombang pasang naik beberapa hari terakhir mengancam sekolah dan sembilan rumah warga pesisir pantai di RT 09, RW 02, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende.
Dua rumah warga nyaris abrasi akibat tembok penyokong ambruk dihantam gelombang laut.
Warga setempat, Hajirun menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (22/01/2019) Pukul 22.00 Wita.
Saat itu, gelombang pasang naik menghantam tembok penahan rumah hingga runtuh ke laut.
Ia menjelaskan, warga setempat sudah sering mengusulkan pembangunan tanggul pemecah gelombang saat Musrembang, namun tak pernah menemui kesepakatan.
“Solusinya harus bangun tanggul pak. Kita sudah usulkan tapi belum ada kesepakatan. Mudah-mudahan tahun ini bisa dibangun,”ucap dia kepada wartawan Kamis (24/01/2019) di lokasi kejadian.
Atas kejadian itu, kata dia, pemerintah sudah mendatangi ke lokasi kejadian untuk melakukan tanggap darurat. Pemerintah pun sudah mendata beberapa rumah yang mengalami musibah itu.
Sedangkan Guru SDI Paupanda 2, Yohanes Naru kepada media menjelaskan, gelombang pasang naik juga mengancam bangunan sekolah tersebut. Saat ini, gelombang sudah mulai menghantam tembok penahan.
Terdapat tiga ruang kelas serta satu ruang gudang terancam abrasi.
Yohanes menjelaskan, tahun 2019 pada lokasi tersebut direncanakan bangun tanggul pemecah ombak. Pembangunan itu akan menggunakan dana Pagu Indikatif Kelurahan (Pikel) Tanjung.
“Pertemuan Musrembang tingkat kelurahan, direncanakan dengan dana Pikel untuk membangun tanggul untuk tahun 2019,” kata Yohanes yang didampingi Ibrahim Jou, guru pada sekolah tersebut.
Terkait dengan proses pembelajaran, kata Yohanes, masih berjalan seperti biasanya. Namun, ia menghimbau kepada peserta didik untuk tetap waspada.
Penulis : Ian Bala
Editor: Irvan K