Kupang, Vox NTT-Guru besar ilmu komunikasi Undana, Prof. Alo Liliweri menanggapi gaya komunikasi Gubernur NTT, Viktor Laiskodat yang selama ini dikenal keras, lugas dan blak-blakan.
Terakhir, Gubernur Viktor menyebut Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) tidak maju-maju karena pemimpinnya namkak dan tolol.
“Pak Sekda tidak selesaikan masalah KTP maka saya berhentikan. Berapa kali saya telepon Ketua DPRD TTS, hanya Ketua DPRD tukang ngantuk. Sayangnya pemimpin di TTS ini, Ketua DPR dan Bupati sama nganga (namkak dalam istilah bahasa Dawan di TTS, red) dan tololnya,” hardik Gubernur Victor pada Minggu (27/01/2019) di Kantor Bupati TTS.
Menanggapi itu, Prof. Alo, demikian disapa, menyebut gaya komunikasi Gubernur Viktor merupakan campuran gaya Gubernur NTT sebelumnya yakni Ben Mboi dan Piet A. Talo.
“Gaya VBL (Viktor B. Laiskodat, red) ini campuran Ben Mboi dan Piet Talo. Tegas dan keras dalam ucapan dan terutama pilihan kata-kata /diksi yang keras,” demikian Prof. Alo saat dihubungi VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp, Senin (28/01/2019) sore.
Menurut Direktur Pascasarjana Universitas Nusa Cendana ini, diksi yang disampaikan Gubernur Viktor justru menunjukan kedekatannya dengan masyarakat NTT.
“Dari segi komunikasi kita harus lihat konteks. Karena dia (Gubernur Viktor) merasa bagian dari kita masyarakat NTT dan dia adalah seorang ‘bapa’. Jadi dia bisa marah dengan orang-orang yang dia anggap dekat,” jelas Prof. Alo.
Oleh karena itu, Prof. Alo mengajak semua orang yang mendengarnya untuk mengambil maknanya saja.
Salah satu maknanya ialah motivasi agar NTT khususnya TTS bisa segera keluar dari berbagai ketertinggalan dan keterbelakangan.
“VBL sekarang mau membongkar pikiran dan perbuatan kita untuk melawan anggapan umum tentang orang NTT yang malas miskin, bodoh, kurang gizi dan seterusnya” kata penulis buku Komunikasi Serba Ada, Serba Makna ini.
Penulis: Irvan K