Borong, Vox NTT-Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas akan fokus membangun infrastruktur di 52 desa yang terkategori sangat tertinggal pada tahun 2019 ini.
Ke-52 desa itu, berada di 8 kecamatan, dengan perincian sebagai berikut: Elar Selatan ada 9 desa, Elar 6 desa, Lamba Leda 8 desa, Kota Komba 6 desa, Rana Mese 10 desa, Borong 2 desa, Poco Ranaka Timur 6 desa, dan Kecamatan Sambi Rampas 5 desa.
Bupati Agas mengakui kabupaten yang dipimpinnya itu memang masih tertinggal dari aspek ekonomi dan infrastruktur.
“Angka kemiskinan kita masih tinggi yakni 27%. Jalan kita masih banyak yang belum diaspal. Kondisi air minum juga tidak bagus. Borong sekarang macet air minum termasuk di rumah bupati dan wakil bupati,” pungkas Ande saat acara syukuran pelantikan Bupati Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur di Ballroom Hotel Milenium, Kota Kupang, Kamis (14/02/2018).
Sementara akses listrik, lanjut Ande, Manggarai Timur secara keseluruhan baru mencapai 30%.
Meski demikian, Bupati Ande menyebut realitas itu sebagai tantangan bagi kepemimpinannya 5 tahun ke depan.
Dia bertekad untuk menyelesaikan ketertingaalan itu dengan dengan mengoptimalkan semua potensi di Manggarai Timur. Dari aspek anggaran, Bupati Ande akan mensinergikan anggaran DAU/DAK kabupaten dengan anggaran dana desa.
Program Pemberdayaan Kesejahteran Keluarga (PKK) Kabupaten Manggarai Timur juga akan fokus mengintervensi 52 desa yang dikategorikan sangat tertinggal itu.
Plt. Ketua PKK Matim, Theresia Wisang mengatakan, desa sangat tertinggal yang ditersebar di delapan kecamatan itu akan mendapat alokasi dana sebesar Rp 1 miliar.
Dia mengatakan dana PKK Matim melalui dinas Pemberdayan Masyarakat Desa (PMD) itu akan diintervensi ke desa. Pertama kita fokus ke 52 desa yang sangat tertinggal.
“Kita bangun supaya minimal berubah dari desa sangat tertinggal menuju desa tertinggal atau jadi desa berkembang”ungkap Wisang.
Intervensi 10 Desa Stunting
Selain intervensi untuk desa sangat tertinggal, Pemerintah Matim juga akan mengintervensi 10 desa stunting di kabupaten Matim.
Untuk kecamatan Rana Mese ada sebanak 3 desa stunting, yakni desa Torok Golo, Satar Lenda, dan Rondo Woing.
Kecamatan Kota Komba terdapat di desa Lembur. Kecamatan Poco Ranaka ada di desa Pocong. Kecamatan Lamba Leda tersebar di desa Compang Nderu, Desa Satar Padu, dan desa Golo Mangun. Kecamatan Elar di desa Haju Ngendong dan Kecamatan Elar Selatan ada di desa Nanga Pu’un.
Wisang mengatakan Stunting itu masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Program penurunan stunting ini terintegrasi dalam program nasional yakni gerakan pos gizi yang dilaksanakan di seluruh kecamatan dan desa.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Irvan K