Kefamenanu, Vox NTT-Kristoforus Abi, oknum camat Mutis, Kabupaten TTU diduga kuat selama ini menggunakan mobil dinas untuk kepentingan bisnis.
Informasi yang berhasil dihimpun VoxNtt.com, mobil dinas jenis hilux dengan nomor polisi DH 8013 YB itu sering digunakan oknum Camat Kristoforus untuk mengangkut lombok.
Lombok tersebut dibelinya dalam jumlah banyak dari warga di wilayah Mutis.
Lombok yang dibeli dari warganya tersebut kemudian diangkut menggunakan mobil dinas camat ke Kota Kefamenanu.
Sesampainya di rumah pribadinya, lombok yang biasanya diisi dalam karung kemudian dipindahkan ke mobil pribadi untuk selanjutnya dijual ke pasar setempat.
VoxNtt.com yang mendapat informasi bahwa Camat Kristoforus akan membawa lombok dari kecamatan Mutis ke Kota Kefamenanu menggunakan mobil dinasnya pada Kamis(21/02/2019), berupaya untuk melakukan pemantauan.
Setelah beberapa saat, sekitar pukul 11.30 Wita, mobil dinas Camat Kristoforus terlihat memasuki Kota Kefamenanu.
Tampak Camat Kristoforus duduk di bagian kiri, tepatnya di samping sopir.
Sedangkan di bagian belakang mobil terlihat tumpukan karung yang berjumlah kurang lebih 9 – 10. Karung tersebut diduga kuat berisi lombok.
Setelah sempat parkir di beberapa tempat, Camat Kristoforus pun akhirnya tiba di kediaman pribadinya yang terletak di Kelurahan Kefa Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu.
Mobil dinas berwarna putih yang diduga memuat lmbok berkarung-karung itu langsung diparkir di halaman belakang rumahnya.
Camat Kristoforus saat diwawancarai VoxNtt.com di kediamannya mengakui jika tumpukan karung yang berada di belakang mobil dinasnya itu berisi lombok.
Lombok yang berjumlah kurang lebih 300 kg itu dibelinya dari warga dengan harga Rp 10 ribu/kg.
Ia kemudian menjual kembali dengan harga berkisar antara Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu/Kg.
“Ini kan kebetulan saya datang Kefa, kalau saya datang jalan kosong kan sama saja, jadi saya beli lombok dari masyarakat kemudian saya muat,sampai sini, saya muat kembali di saya punya mobil pribadi baru bawa ke pasar jadi saya bukan bawa mobil dinas ke pasar,” tandasnya
“Kecuali mobil dinas saya bawa ke pasar baru salah, tapi kalau saya bawa muat lombok dari Naikake datang Kefa pakai mobil dinas ya enggak soal buat saya, karena banyak pejabat juga yang buat begini hanya kebetulan tidak diketahui,” tuturnya.
Camat Kristoforus berdalih tindakannya tersebut semata-mata untuk memberdayakan masyarakat.
Selain itu, ia mengaku hanya ingin membantu masyarakatnya yang mayoritas petani agar harga jual komoditi pertanian yang dihasilkan bisa lebih bagus.
“Apalagi BUMdes (Badan Usaha Milik Desa) di sana juga tidak berjalan dan pengurus BUMDes malah jadi kaki tangan Too dong dan harga yang ditetapkan juga sangat rendah, jadi pada intinya saya hanya mau memberdayakan masyarakat saja sebenarnya,” tandasnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba