Soe, Vox NTT-Kiprah Natalino Mella dalam memperkenalkan alat musik Sasando terbilang sukses.
Pemilik Media/Design Expert & Sasando Musician yang beralamat di Kecamatan Oebobo, Kota Kupang ini sudah go internasional.
Salah satu keberhasilannya yakni mengantarkan alat musik Sasando masuk dalam bursa pameran dagang terbesar untuk alat musik dunia, di Frankfurt, Jerman pada April mendatang.
Saat diwawancarai VoxNtt.com, Sabtu (23/02/2019), jebolan Arsitektur Universitas Kristen Petra ini mengaku mempelajari Sasando secara otodidak baik itu cara memainkannya hingga mendesain dan menciptakan sendiri alat musik Sasando.
“Saya adalah seorang pemain Sasando yang belajar secara otodidak. Ketika orang lain belajar memainkannya, saya belajar menguasainya,” ujar Natalino.
Seniman ini, mengaku benar-benar mengetahui kelebihan dan kekurangan instrumen musik Sasando. Berdasarkan pengetahuannya itu, Natalino pun mengembangkan teknik 10 jari. Dimana semua jari digunakan untuk menciptakan harmonisasi Sasando.
Putra kelahiran TTS ini mengisahkan, pada tahun 2008, dirinya membuka toko online bernama Sasando Shop. Toko ini, menjual berbagai jenis Sasando, akustik dan elektrik dengan banyak varian dari warna dan bentuk yang dirancang sendiri.
Tahun 2008 itu juga, setelah bergabung dengan Program Kepemimpinan Pemuda untuk Asia Jepang, kisah Natalino, dia menemukan ide baru untuk mendesain Sasando lama dengan model desain baru.
“Pada tahun 2014, saya menyelesaikan desain baru untuk Sasando yang memiliki bentuk modern. Komposisi nada yang berbeda dan dapat digunakan untuk pertunjukan konser. Saya menamainya Mella BlackHarp Sasando. Sasando ini memiliki 36 string dan desain yang elegan,” kisah Natalino.
Di tahun 2016, lanjut Natalino, dia terus berimprovisasi merancang Sasando dengan 54 string warna-warni dengan komposisi nada yang berbeda.
“Tahun 2018, saya membuat Sasando Bariton pertama di dunia. Semua Sasando saya dengan desain varian tersedia di www.sasandoshop.com dan sudah dijual ke banyak negara di dunia. Dapat digunakan untuk memainkan semua jenis lagu seperti alat musik mainstream lainnya,” ujar Natalino.
Hingga saat ini, Natalino selalu tampil di banyak negara dan terus memromosikan Sasando.
Satu hal yang terkesan bagi Natalino adalah saat perform di luar daerah ataupun di luar negeri. Dia mengaku bangga karena antusias penonton sangat luar biasa.
Hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat di NTT yang sangat kurang antusias dengan musik daerah sendiri.
“Walau demikian, mimpi saya untuk menjadikan alat musik ini semakin menarik dan diminati tidak pernah berkurang. Saya terus mempromosikan sasando lewat channel youtube saya ‘Natalino Mella’ atau bisa buka di youtube.com/natalinomella,” sebutnya.
Dia berharap tumbuh banyak generasi muda yang tertarik meneruskan kelestarian alat musik ini dengan menonton videonya itu.
Dia juga tidak pelit ilmu, sampai saat ini sudah banyak pemain Sasando yang dia latih.
“Murid saya berasal dari berbagai propinsi di Indonesia dan beberapa negara. Salah satu murid saya yang berasal dari USA akan menjadi orang pertama yang memainkan 100 alat musik dan termasuk Sasando saya,” sebutnya.
Event terdekat di tahun 2019 sebut Nataliono adalah bulan April ini, Sasando buah tanganya ditampilkan di pameran dagang terbesar untuk alat musik di dunia, Frankfurt Musikmesse 2019 di Jerman.
Penulis : L. Ulan
Editor: Irvan K