Borong, Vox NTT- Ratusan warga dekat kali Wae Musur, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi NTT, melakukan dialog bersama perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Senin (25/3/2019).
Terpantau, dialog itu diawali dengan kepok sundung (upacara adat penerimaan tamu). Selanjutnya para tamu dan beberapa warga diarakan untuk menaiki tangga menuju sisa bangunan crossway yang sudah rusak.
Di atas bangunan itu, sudah disiapkan beberapa kursi dan pengeras suara, dan beberapa warga yang sudah menunggu.
Warga pun terpaksa harus melewati kali untuk datang mendengar dan membawa beberapa kursi, lantaran tempat untuk duduk para tamu saat itu sangat kurang.
Dalam dialog itu warga sangat senang lantaran sejak Negara Indonesia merdeka, baru pertama kali dikunjungi para tamu dari Jakarta.
Warga pun berharap Kementerian PUPR bisa membantu mereka untuk memabangun jembatan di kali Wae Musur.
“Ini kami sampaikan kepada bapak, mohon diperhatikan bapak,” pinta Hadiman, salah seorang warga.
Usai dialog, kepada sejumlah awak media, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Matim, Yosep Marto, mengatakan persoalan Wae Musur sudah ada dalam rencana tata ruang wilayah Provinsi NTT.
Salah satu ruasnya kata dia, jalan Wae Lengga, Nanga Rawa, Wae Care.
“Tentu ini dalam rangka menunjang Labuan Bajo salah satu dari sepuluh prioritas destinasi pariwisata nasional,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam upaya peningkatan jalan sangat membutuhkan dana yang sangat besar, dikarenakan adanya pembangunan jembatan.
“Upaya Pemda Matim untuk membuka keterisolasian itu sudah dilakukan dengan membangun jembatan di sebelah atas Wae Musur. Bahkan ada 9 desa di atas sudah ada jembatan yang dibangun oleh Pemda Matim,” ujarnya.
Lanjur Yosep, salah satu ruas jalan yang masuk dalam final draft Provinsi NTT adalah Wae Lengga, Nanga Rawa, Wae Care.
“Ini diusulkan menjadi jalan strategis Nasional,” ujarnya.
Dia berharap Pemerintah Provinsi NTT bisa menjadikan jalan Wae Musur sebagai jalan strategis Nasional.
“Sehingga konektivitas Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten bisa lebih real,” imbuhnya.
Tanggapan PUPR Pusat
Kepala Bagian Pelayanan Informasi dan Umum Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Joko Karsono menjelaskan, hal itu merupakan suatu pembangunan di tingkat kabupaten.
Namun kata dia, Kementerian PUPR bisa mendukung dan berkoordinasi dengan pemerintah di Kabupaten.
Menurutnya, salah satu hal yang perlu dipertimbangkan di Kementerian, yaitu program yang bernama Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari APBN dan langsung ditransfer ke kabupaten atau kota maupun provinsi.
“Dana Alokasi Khusus (DAK) ini, diperuntukkan untuk membangun prasarana seperti jalan, jembatan, rumah, irigasi dan air minum bersih,” ucapnya
Lanjut Karsono, karena ini tanggung jawab kabupaten, maka seharusnya kabupaten memberikan usulan. Salah satunya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Dengan DAK ini, Kementerian PUPR bisa mendukung prasarana jembatan ini. Dari sisi teknis pembangunan ini sangat luar biasa beratnya, karena ini berada dekat mulut muara,” ungkap Karsono.
Terkait waktu pengerjaan, Karsono belum bisa menjawabnya lantaran ada tiga tahapan yang mesti dilakukan antara lain, usulan, perencanaan, dan anggaran.
“Jika tiga tahapan tersebut sudah dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah pekerjaannya,” tutupnya.
Tanggapan Komisi Informasi Pusat
Komisi Informasi Pusat, Roman Ndau Lendong mengatakan, dirinya telah meminta kepada Kementerian PUPR untuk meluangkan waktu mensosialisasikan kepada masyarakat.
“Apa saja program kerja mereka, apa saja yang mereka agendakan. Masih banyak lagi agenda-agenda lain yang dimiliki oleh Kementerian PUPR yang perlu diketahui oleh masyarakat,” ujarnya.
“Ini kesempatan kepada mereka untuk melihat langsung, bagaimana pekerjaan-pekerjaan PUPR dilaksanakan di lapangan,” sambungnya.
Dikatakannya, infrastruktur itu adalah cara paling strategis untuk merajut Nusantara.
“Saya sebagai orang Komisi Informasi Pusat yang punya kepentingan untuk meyakinkan kementerian ini supaya masyarakat bisa mengetahui secara dini dan detail tentang programnya mereka,” tukasnya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba