*)Puisi-Puisi Fr. Paul Ama Tukan
Surat Kepada Kawan
;teruntuk J
Suatu malam
Kita datang dengan membawa jumpa
Saling menyapa tanpa memaksa.
Kita pun menuai mimpi yang ditaburkan di beranda kesempatan
Lalu engkau datang menuju kamar
Membawa kata-kata yang beku nan memar
Melelehkan malam dengan bening mata pada buku
“Sahabat, jalan ini justru mengoyakkan harapan, melingsirkan tawa”
Tetapi tidak apa-apa
Hidup tidak selalu tepat untuk ditebak
Ada saat kita duduk memeras air mata
Bersimpuh dalam doa yang marah
Ada saat kita berpeluk dan berpisah
mengenang jatuh bangun kita
Ada saat kita mengekalkan jarak
“kau menjadi kau, aku menjadi aku”
Oh ya,,,
“Tuhan,
Engkau tidak keliru?”
DIARI
Suatu malam aku menenun gerah
Karena ingat melupakanmu
Merapal doa yang tidak masuk akal
“Tok tok tok,,
Ada Tuhan di dalam?”
Memungut Mimpi
: Amar
Ia setia memungut mimpi
Yang ia tenun lewat kata
Ia setia memeras keringat
Yang tumpah dari ujung pena
Ia setia merawat mimpi yang kerap dirajam di kantor-kantor,
los-los pasar, jalanan, gubuk pengadilan
sampai lingsir terhempas
dan kami kembali duduk tajamkan pena
Nenuk 2018
Surat Kabar
Dan bajunya bersabda gaduh
Mencatat hasrat paling purba
Dalam rupa cermin
Sedang kita adalah gelas kaca
Tempat kata-kata bening memaksa
Dan ketika tiada yang getir
Segalanya ranum dalam kepala
Ruang Baca,2018
*Paul Ama Tukan, Bergiat pada Komunitas Sastra Kotak Sampah, Novisiat SVD Nenuk. Alumni Seminari BSB Maumere.