Kupang, Vox NTT-Pastor Bertolomeus Bolong, OCD menegaskan makna kebangkitan Yesus tidak hanya dalam niat dan cita-cita, tetapi juga dalam tindakan nyata.
Hal ini diungkapkan Pastor Berto, demikian disapa, dalam renungan malam paskah di biara Karmel, Penfui, Kupang, Sabtu (20/04/2019).
Aksi nyata kebangkitan itu, harus dinyatakan dalam perubahan hidup. Dan, kalau mengubah hidup harus mampu melawan segala macam belenggu tubuh yang membuat manusia jauh dari perubahan.
“Kemalasan, kemunafikan, egois, hedonisme adalah belenggu-belenggu tubuh yang membuat manusia kesulitan mencapai perubahan hidup,” katanya.
Menurut Pater Berto, jalan hidup Yesus adalah contoh yang patut diikuti oleh umat kristen. Dia tidak hanya memaknai panggilan keselamatan dalam kontemplasi tetapi juga dalam aksi nyata.
Setiap aksi penyelamatan yang dilakukan Yesus adalah kemenangan dia melawan belenggu tubuhnya sebagai manusia. Dia (Baca: Yesus) membebaskan dirinya terlebih dahulu, baru membebaskan orang lain.
“Peristiwa kebangkitan adalah puncak sisi ke-Allah-an Yesus sekaligus menegaskan kemenangannya melawan segala dosa yang membelenggu manusia,” tegas Pater.
Karena itu, lanjut Pater Berto, untuk menjadi pengikuti Kristus yang bangkit, umat Kristiani harus keluar dari segala belenggu tubuh yang mengikatnya.
Hanya dengan cara tersebut, umat kristiani mampu membebaskan sesama. Hanya dengan cara itu pula, umat Kristiani mampu menjadi garam dan terang dunia.
“Permenungan kita sejak minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung sampai Sabtu Haleluya telah kita lakukan. Namun permenungan saja tidak cukup untuk bisa bangkit, tahap selanjutnya adalah menyatakan spirit kebangkitan itu dalam tindakan nyata,” kata Pater Berto.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Irvan K