Mbay, Vox NTT-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan festival literasi tahun 2019 di aula Setda setempat, Jumat (17/05/2019).
Rakor itu turut dihadiri perwakilan dari Perpustakaan Nasional RI dan Provinsi NTT, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, Wakil Bupati Marianus Waja, Pimpinan DPRD Nagekeo Kristianus Dua Wea, Forkompinda, pimpinan OPD dan tamu undangan lainnya.
Rakor bertujuan untuk menyampaikan pemahaman substansi tentang perspektif literasi dari berbagai aspek kehidupan atau pembangunan.
Selain itu, menyampaikan konsep dan konten acara festival literasi Nagekeo tahun 2019, baik itu pra event, pelaksanaan event dan pasca event.
Kemudian, membentuk panitia kerja untuk menyukseskan kegiatan festival literasi Nagekeo tahun 2019.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nagekeo, Renata Fernandes mengatakan, kabupaten itu adalah salah satu daerah yang baru di tengah Pulau Flores.
Nagekeo, kata Fernandes, memiliki berbagai potensi sumber daya alam (SDA) seperti; pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata.
Potensi ini tentu saja merupakan modal dasar untuk proses memajukan masyarakat Nagekeo yang lebih bermartabat secara ekonomi.
Fernandes menjelaskan, spirit perubahan bermuara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan potensi ekonomi.
Untuk hal tersebut, saat ini perkembangan aspek sumber daya manusia (SDM) menjadi kebijakan prioritas pembangunan.
Kemudian, lanjut dia, aspek pendidikan merupakan prinsip pokok untuk pengembangan SDM, baik formal maupun non formal. Hal ini bergerak dari prinsip pendidikan untuk memanusiakan manusia sejak dini.
Sehubungan dengan itu, kata Fernandes, tahun 2019 Pemkab Nagekeo merencanakan untuk melaksanakan kegiatan festival literasi.
Festival ini tentu saja untuk mewujudkan semangat memahami nilai literasi pada berbagai aspek pembangunan di Nagekeo.
Festival literasi juga sekaligus mendorong pengembangan ekonomi kreatif masyarakat Nagekeo dengan mengedepankan prinsip mencerdaskan anak bangsa sesuai amanat Presiden Joko Widodo dalam Nawacitanya, tentang Indonesia pintar dan gerakan Indonesia membaca untuk membentuk revolusi mental yang berlandaskan pembangunan karakter manusia.
Menurutnya, dengan festival ini Pemkab Nagekeo tidak saja memajukan semangat literasi, tetapi juga meningkatkan spirit peningkatan kualitas manusia.
Kata dia, kegiatan festival literasi juga secara substansi bergerak dalam pola pengembangan serta pelestarian karakter budaya, seni dan akhlak manusia.
Secara teknis terdapat pada perubahan pola pikir dan mental yang mau berubah untuk kemajuan daerah.
Fernandes mengatakan, sebuah literasi harus berdampak pada peningkatan kesejahteraan.
Selain itu, lanjut dia, momen festival literasi ini diikhtiar untuk mempromosikan Kabupaten Nagekeo dari segala aspek dan menjadikan kabupaten itu sebagai pusat peradaban baru di timur Indonesia.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba
https://www.youtube.com/watch?v=m07YkjJFceU