Atambua,Vox NTT-Presiden Republik Indinesia, Ir.Joko Widodo meresmikan Bendungan Rotiklot, Senin (20/05/2019 di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT.
Bendungan raksasa Rotiklot dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah selesai dibangun sejak tahun 2018 dan pada bulan Desember 2018 sudah dilakukan pengisian awal (impounding).
Bendungan Rotiklot merupakan satu dari 49 bendungan raksasa yang dibangun pada masa pemerintahan Jokowi, periode 2014-2018. Ground breaking bendungan Rotiklot dilakukan sendiri oleh Presiden Jikowi pada bulan Desember 2015.
Dalam sambutannya sebelum menekan tombol sirene sebagai tanda peresmian bendungan Rotiklot, Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah pusat tengah membangun tujuh bendungan raksasa di Propinsi NTT.
Dua bendungan sudah selesai dikerjakan yakni, bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu. Sementara, lima bendungan lainnya saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
“Dengan ketersediaan air yang memadai, masyarakat dapat memanfaatkannya baik untuk kebutuhan air minum maupun digunakan untuk kegiatan pertanaian. Masyarakat bisa tanam jagung, melon dan sayur-sayuran,” ujar Presiden.
Ini Profil Bendungan Rotiklot yang Diresmikan Presiden Jokowi
Terpisah, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan air merupakan kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan yang lebih rendah dibanding daerah lain.
“Kunci kemajuan di NTT adalah air. Ketersediaan air dibutuhkan untuk air minum, untuk pertanian dan kebutuhan lainnya,” ujar Menteri Basuki di sela-sela peresmian bendungan Rotiklot.
Dikatakannya, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jendral Sumber Daya Air telah menyelesaikan dua bendungan di NTT, yakni bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu serta masih tersisa lima bendungan lain yang akan segera dibangun yakni, bendungan Napun Gete, bendungan Mbai, bendungan Temef, bendungan Welikis dan bendungan Manikin.
Bendungan Rotiklot akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat dan kebutuhan kegiatan di pelabuhan Atapupu, dimana suply air baku dari bendungan Rotiklot mencapai 40 ribu liter/detik. Selain untuk air baku, bendungan Rotiklot juga akan dimanfaatkan untuk mengairi sawah seluas 149 hektar.
Untuk diketahui, bendungan Rotiklod dikerjakan oleh PT.Nindya Karya (Persero)-PT.Universal Suryaprima(KSO) dengan total anggaran sebesar Rp 449 miliar
Usai meresmikan bendungan Rotiklot, Presiden Jokowi bersama rombongan berkesempatan meninjau bendungan Rotiklot, dan melepas 100 ribu benih ikan nila, mujair dan karper.
Sebelum meninggalkan area bendungan rotiklot, Presiden Jokowi berkesempatan untuk menanam anakan pohon kelor, jamblang dan flamboyan.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Boni J