Labuan Bajo, Vox NTT– Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) NTT meminta pemerintah pusat (Pempus) agar membangun dua Depo Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal itu terungkap dalam rapat dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI di Labuan Bajo, Selasa (18/06/2019).
Hingga kini, Pemda Mabar dikabarkan telah merekomendasikan dua lokasi untuk membangun Depo BBM.
Kedunya yaitu, pertama, di bagian utara tepatnya di Pinjeng, sekitar 20 Km dari Kota Labuan Bajo. Di sana, luas lahannya sebesar 7,5 Ha. Kedua, bagian selatan tepatnya di Warloka, sekitar 21 Km dari Kota Labuan Bajo. Status kedua lokasi tersebut adalah Sertifikat Hak Milik (SHM).
Hal ini salah satu usulan yang disampaikan Pemda Mabar menyusul adanya krisis BBM akibat putusnya ruas jalur utama yang menghubungkan Labuan Bajo dengan Reo Kabupaten Manggarai, saat bencana tanah longsor, awal Maret lalu.
Sebelumnya, hasil kajian lokasi prioritas yang sesuai kriteria teknis di bagian utara yakni terkait dengan kedalaman dan kekuatan arus.
Adapun syarat teknis pembangunan terminal BBM antara lain kedalamam laut minimal 8 meter, arah angin, arus Laut, tinggi gelombang dan alun, akses mobil tangki, sarana komunikasi, listrik dan air.
Wakil Bupati Mabar Maria Geong menjelaskan, pihaknya siap memperlancar proses pembangunan Depo BMM sesuai kriteria teknis yang direkomendasikan. Asal saja rencana pembangunan Depo BBM tersebut disetujui pemerintah pusat dan PT Pertamina.
“Pak Deputi, masalah BBM di Manggarai Barat selalu menjadi momok, karena bisa terjadi kapan saja. Saat bencana alam beberapa bulan lalu, terjadi krisis BBM di Labuan Bajo karena lumpuhnya jalur transportasi darat yang menghubungkan Labuan Bajo dan pusat Depo BBM di Reo Kabupaten Manggarai. Akibatnya banyak sarana transportasi yang tidak beroperasi. Kami berharap rencana pembangunan Depo BBM ini disetujui,” jelas Maria.
Terungkap pula dalam rapat itu, untuk sementara mengatasi krisis BBM di Mabar, maka akan dibangun floating storage.
Pihak PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V sudah menyanggupi penyediaan floating strorage.
Hingga kini, tinggal menentukan lokasi yang tepat berdasarkan koordinasi Pertamina sendiri dengan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah Mabar.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba