Kupang, Vox NTT-Direktur Policy Research Organization Change Operator Manggarai, Arischy Hadur, menyatakan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) ‘Mekar Jaya’ merupakan salah satu BUM Desa yang berkembang sangat pesat di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Hal ini disampaikan dalam materi Kelembagaan BUM Desa dalam rangkaian kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengurus BUM Desa ‘Mekar Jaya’dan Koperasi Anggur Merah di desa Golo Pua pada 21-22 Juni 2019 kemarin.
“Banyak BUM Desa yang sudah berdiri beberapa tahun lalu, tetapi belum mampu menentukan unit usahanya. Itu karena BUM Desa didirikan tanpa adanya geliat ekonominya. Jadi, bentuk BUMDes kalau geliat ekonominya ada. Ini perlu kajian, bukan sekedar tebak-tebakan untuk menentukan unit usaha. Di Golo Pua, ketika tahu masyarakatnya punya potensi mengelolah bengkel otomotif, dibuatkan unit usaha bengkel. Punya bakat membuat furniture, dibuatkan unit usaha meubel. Seperti ini perlu dicontoh” tutur Arischy.
Lebih lanjut, Arischy mengapresiasi langkah Kepala Desa Golo Pua, Yohanes K.T.Ben Suhardi atas komitmennya dalam pembangunan ekonomi masyarakat desa Golo Pua melalui penyertaan modal yang besar kepada BUM Desa.
Dalam APBDesnya penyertaan modal desa untuk BUM Desa ‘Mekar Jaya’ tahun ini sebesar Rp 152.000.000,00.
“Ini bentuk komitmen desa untuk pembangunan ekonomi masyarakat, secara lembaga kami mengapresiasi langkah ini” pinta Arischy.
Kepala Desa Golo Pua, Yohanes K.T Ben Suhardi, mengatakan desa ini hampir memasuki fase lepas landas untuk pembangunan fisik. Dirinya mengaku akan lebih fokus pada pembangunan perekonomian masyarakat.
Fokus pembangunan ini, diakui Suhardi, sesuai dengan visi-misinya semasa kampanye dulu di mana Golo Pua akan terkonsentrasi pada pembangunan ekonomi.
“Harapan saya, BUM Desa ‘Mekar Jaya’ dan juga koperasi yang sudah ada saat ini harus menjadi simpulnya. Sekarang sudah bisa dilihat, dengan BUM Desa ini, kita sudah banyak menyerap tenaga kerja. Kedepannya, tidak ada lagi yang menganggur atau merantau keluar” tutur Kades Suhardi.
BUM Desa ini juga kedepannya akan berinvestasi di bidang Pariwisata.
“Tahun depan kita akan buat penyertaan modal lagi untuk BUM Desa. Rencananya nanti kita akan fokuskan ke pariwisata dengan membangun fasilitas pendukung wisata air terjun dan sumber mata air di desa ini. Kita bangun wahana pemandian, bangun kolam renang, kenapa tidak? Toh desa ini tidak kurang air, tinggal kita tata saja” ungkap Suhardi.
Untuk diketahui, BUM Desa didirikan melalui Peraturan Desa Nomor 4 Tahun 2019 pada bulan Februari kemarin.
BUMDes ini telah berhasil membentuk 5 unit usaha yang sedang berjalan, yakni unit usaha bengkel motor “GP”, unit usaha bengkel kayu, unit usaha penyewaan (perkakas pesta), unit usaha air minum, dan unit usaha keuangan (BRILink).