Kefamenanu, Vox NTT-Kepolisian Resort Timor Tengah Utara (Polres TTU) didesak untuk mengungkap penyebab sebenarnya kematian Meri Pah, Warga Desa Oerinbesi, Kecamatan Biboki Tanpah.
Keluarga meragukan jika Almarhumah yang ditemukan meninggal dunia, Senin (24/06/2019) tersebut akibat terbakar di rumahnya sendiri seperti yang sudah ramai diberitakan.
Pasalnya, saat pertama kali keluarga menemukan Jasad korban, berada di samping fondasi belakang rumah yang terbakar.
“Jadi saat ditemukan itu, Jenazah adik kami itu di samping fanderen (fondasi) belakang, bukan dalam rumah yang terbakar. Makanya, kami ragu kalau korban meninggal karena terbakar,” ujar paman korban, Yahya Elias Tode di Kampung Inggareo, Desa Tualene, Kecamatan Biboki Utara, Minggu (14/07/2019).
Keraguan keluarga semakin kuat lantaran tangan kiri korban putus mulai dari lengan. Potongan tangan yang terputus pun tidak ditemukan hingga saat ini.
Selain itu, saat ditemukan kondisi Jasad korban dalam keadaan tidak berpakaian sedikit pun.
“Bahkan saat jenazah kami sudah bawa pulang untuk disemayamkan di rumah duka di Inggareo sini, baru ditemukan potongan jari korban yang sudah hangus dalam rumah yang terbakar itu,” ujarnya.
Yahya menambahkan, hingga kini, makam korban belum ditutup menggunakan semen, agar mudah dibongkar apabila Jasadnya diotopsi.
“Nanti kalau sudah ada kejelasan apakah kematian anak kami karena benar-benar terbakar atau karena ada campur tangan pihak lain, baru makam kami tutup pakai semen. Sekarang bagian atas kami hanya tutup pakai pasir saja,” tandasnya.
Terpisah, Kapolsek Biboki Selatan, Iptu Yoseph Baun saat dikonfirmasi VoxNtt.com di Mapolres TTU, Senin (15/07/2019) mengakui, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian Meri Pah.
Menurutnya, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi, baik itu suami korban, mertua serta tetangga terdekat.
“Sejauh ini masih penyelidikan. Jadi, kita belum bisa ambil kesimpulan apapun terkait kasus ini,” ujarnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni J