Kefamenanu, Vox NTT-Pemain Perse Ende yang pulang usai bertanding dalam laga ETMC di Malaka,Kamis (25/07/2019), diarak keliling Kota Kefamenanu, ibu kota Kabupaten TTU.
Para pemain dari tim asuhan Emil Sadipun itu diarak keliling kota Sari oleh anggota Ikatan Keluarga Ende (IKE) di TTU.
Pantauan VoxNtt.com, para pemain dari tim berjuluk Laskar Kelimutu tersebut disambut oleh puluhan anggota IKE di Noemeto, KM 4, kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu.
Kemudian para pemain diarak menuju ke lapangan bupati untuk seterusnya dijamu dengan hidangan ala kadarnya di rumah salah satu anggota IKE di KM 6, Kelurahan Maubeli.
Ignasius O.L. Sea selaku ketua IKE TTU kepada wartawan menjelaskan, penyambutan yang dilakukan pihaknya terhadap pemain Perse Ende ini merupakan wujud nyata persaudaraan di tanah rantau.
Penyambutan yang dilakukan ini, jelasnya, bertujuan agar memastikan tim Perse Ende mendapatkan pelayanan yang baik selama dalam perjalanan melintasi Tanah Timor untuk kembali ke kampung halaman.
“Di Kefamenanu,TTU ini kami membuat satu paguyuban besar, paguyuban ini dalam rangka tamu dari manapun yang berasal dari Ende harus singgah di sini, ini jadi rumah besarnya orang Ende yang ada di kabupaten Timor Tengah Utara,” tandas Ignasius.
Ignasius menuturkan, beberapa waktu lalu setelah mengetahui tim Perse Ende melintasi Kota Kefamenanu untuk menuju Malaka, dirinya langsung menghubungi seluruh anggota paguyuban.
Kemudian semua bersepakat untuk memberikan dukungan penuh dan memastikan tim Perse Ende mendapatkan pelayanan dengan baik.
“Bagi kami apapun hasil pertandingannya tidak terlalu penting, tapi yang terpenting itu ikatan persaudaraan dan kekeluargaan yang paling utama,” tuturnya.
Arif Rahman selaku Manajer tim Perse Ende kepada wartawan mengaku sangat terharu dengan nuansa kekeluargaan yang ditunjukkan oleh anggota IKE TTU.
Menurutnya, selain mendapatkan penyambutan di TTU, pihaknya dalam perjalanan juga disambut oleh keluarga besar Ende yang ada di Kabupaten Belu.
“Kami tidak menyangka akan mendapatkan penyambutan yang luar biasa dari saudara-saudara kami di sini, kami diundang untuk singgah sebentar kemudian sesuai istilah kami orang Ende kami diajak makan ubi dan minum kopi baru terus, ini membuat kami merasa tidak sendiri dalam perjalanan pulang tapi banyak saudara-saudara di tanah rantau, ini luar biasa sekali,” tuturnya.
Arif dalam kesempatan itu juga berpesan kepada anggota IKE agar tetap menjunjung tinggi rasa persaudaraan antar sesama saudara di tanah rantau.
Ia juga berharap meski di tanah rantau, identitas diri sebagai orang Ende sama sekali tidak boleh dilupakan.
“Kita ini harus tetap mengakui kalau kita ini Ata (orang) Ende yang ada di rantau, sehingga identitas kita jelas sebagai Ata Ende,di mana pun Perse berlaga Ata Endenya tidak boleh hilang, jadi ini adalah bentuk persaudaraan yang harus terus kita jalin di tanah rantau,” pesannya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba