Labuan Bajo, Vox NTT- Ribuan penduduk Pulau Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menyambut tim terpadu dengan aksi unjuk rasa.
Tim terpadu yang terdiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Kabupaten Mabar itu tiba pada Kamis (15/08/2019) siang.
Kunjungan tim ini diwarnai kericuhan ribuan massa di pintu masuk dermaga Kampung Komodo. Aksi tersebut sontak mengagetkan tim terpadu yang berniat ingin menyampaikan maksud di balik rencana penutupan dan relokasi warga di Pulau Komodo.
Akbar, tokoh muda yang juga warga setempat menuturkan, warga Pulau Komodo menolak kedatangan tim terpadu dengan alasan apapun.
“Saya tokoh muda di kampung ini, saya minta jika tim terpadu dukung penolakan penutupan dan relokasi warga kampung kami, tolong semua pakai baju kaos hitam ini,” teriak Akbar.
Penduduk Komodo juga membawa spanduk bertuliskan “Kami tolak pemindahan warga Pulau Komodo”.
Negosiasi dengan tim terpadu pun berlangsung alot. Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang dan Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi Asep Sugiharta, ikut berdialog dengan perwakilan warga selama satu jam.
Namun warga tetap bersikeras menolak kehadiran tim terpadu yang datang ke pulau itu. Usai negosiasi tanpa hasil, tim terpadu memutuskan untuk kembali ke Loh Liang Komodo dan melakukan rapat tertutup.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba