Ende, Vox NTT-Petualang Indonesia Mario Iroth berkunjung ke Desa Likanaka, salah satu wilayah pelosok di Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kunjungan petualang dunia ini bertepatan HUT RI ke-74 pada Sabtu (17/08/2019).
Di sana, ia bersama beberapa tim touring lainnya, serta tim dari rumah baca Mustika Ende melakukan kegiatan sosial dengan memberi donasi berupa tas dan peralatan tulis kepada siswa-siswi SDK Wolondopo 1.
Selain itu, mereka berkunjung ke Taman Baca Illa One Nua Detupau dengan berbagai aktivitas pembelajaran, serta merayakan HUT RI dengan membentang bendera sepanjang 20 meter.
Mario adalah seorang backpacker Indonesia yang sudah terkenal dengan mengelilingi 56 negara di Benua Afrika, Eropa, Australia dan Asia.
Ia bersama Lilis Handayani, kekasihnya, mengelilingi dunia dengan menggunakan sepeda motor trail melintas 104.000 kilometer.
Ia mengakui bahwa menjadi seorang petualang dengan mengelilingi puluhan Negara di dunia sudah menjadi profesinya. Dengan profesi itu, ia dapat mempelajari kehidupan sosial di setiap Negara.
Mario menuturkan, dengan menjelajahi atau touring lintas Negara tidak sekedar melampiaskan bakat dan minat. Tetapi lebih lebih dari itu ialah untuk membangun hubungan sosial, serta membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Ini bukan cuma hobi, bukan sekedar ingin mengelilingi dunia. Tapi ada sebuah dedikasi dengan tujuan dan konsep yang jelas terutama pada bidang sosial,” kata Mario saat sharing bersama beberapa pemuda dari komunitas kreatif Ende di Morowae Cafe, Jalan Masjid Raya, Ende pada Selasa (20/08/2019) malam.
Mario juga mengisahkan aktivitas touring dunia yang dinamakan Wheel Story dengan sejumlah tantangan yang dialaminya. Baginya, travelling lintas Negara dengan menggunakan sepeda motor bukan hal gampang.
Sejak pengurusan dokumen perjalanan, ancaman kelelahan hingga cuaca yang berbeda-beda setiap Negara menjadi tantangan tersendiri. Namun baginya, menjalankan misi Wheel Story harus menjalani dengan nikmat serta fokus pada tujuan.
“Saya sudah menjelajahi Australia dan kembali ke Indonesia melalui daratan Timor dan Flores. Disini saya menemukan kehidupan sosial yang baik dengan tradisi budaya serta alam. Saya mendokumentasikan itu dan saya menujukkan ke Negara luar tentang kehidupan kita disini,” katanya saat sharing bersama beberapa komunitas itu.
Ia mengatakan, berkunjung ke Ende ialah moment yang istimewa terutama ke daerah pelosok.
Baginya, dengan memberi donasi serta bertukar pikiran yang dipandang sebagai kegiatan kecil justru mengakar terutama kepada generasi bangsa.
Sehingga, terhadap para komunitas kreatif di Ende, Mario berpesan agar kegiatan semacam itu tidak dipandang sebagai sebuah hobi. Tetapi mesti ada hal yang lebih positif untuk kemajuan bangsa dan Negara.
Pendiri Taman Baca Illa One Nua Detupau, Vickar Laka mengapresiasi kunjungan tim Wheel Story dengan memberikan motivasi baru kepada siswa-siswi wilayah setempat.
Bagi Vickar, dengan berkunjung ke taman baca tersebut sebagai bentuk dukungan serta memberi energi baru kepada siswa-siswi.
“Ini sebuah dukungan yang positif kepada taman baca kita. Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga terutama generasi bangsa di pelosok. Terima kasih bro Mario dan tim Wheel Story seluruhnya,” tulis Vickar melalui pesan singkat.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba
Berikut foto-foto tim Wheel Story saat berkunjung ke Likanaka, salah satu daerah pelosok di Kabupaten Ende, Flores, NTT (Dokumentasi Wheel Story)