Borong, Vox NTT-Kepala Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Yohanes Tobi mengaku bersikap terbuka terkait pengelolaan Dana Desa di wilayah itu.
Kades Tobi juga meminta masyarakat, untuk melakukan pengecekan apabila ada program yang terkesan “tertutup” di desa yang dipimpinnya.
“Jadi prinsipnya Dana Desa itu bersifat terbuka dan transparan. Kalau di desa saya ada masyarakat yang tanya, saya ajak mereka untuk mengecek administrasi dan bukti fisik secara bersama-sama,” ujarnya kepada VoxNtt.com, Selasa (10/09/2019).
Diakuinya, selama menjabat sebagai Kades, beberapa warga sering memberikan kritik dan saran baik melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) maupun secara langsung saat rapat resmi maupun dialog.
“Saya pikir itu wajar, pemerintah perlu dikontrol dan kalau kita jujur pasti tidak ada yang perlu ditakuti, kita justru siap menerima semua masukan itu. Sekali lagi prinsipnya adalah jujur dengan masyarakat,” ujar pria kelahiran, 4 Januari 1976 itu.
Dia menerangkan, sebagai pengelola harus terbuka dan transparan, mulai dari sistem pagu anggaran, proses pembangunan dan musyawarah BPD dan masyarakat.
“Dana Desa itu untuk masyarakat, kebetulan selama ini yang berkaitan dengan penggusuran tidak ada, maka saya pakai swakelola. Kita libatkan masyarakat,” ucapnya.
“Waktu pekerjaan rabat 375 meter dari SDI Nunur-Kampung Mbele, saya libatkan warga sebanyan 218. Pencairannya sudah dan pekerjaan sudah selesai pada bulan Juli kemarin. Saya maksimalkan kaum-kaum perempuan,” tambah pria 46 tahun itu.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba