Kefamenanu, Vox NTT- SMK Clarent Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terus berupaya agar para muridnya tetap mencintai budaya daerahnya.
Salah satunya dengan mewajibkan siswanya berbahasa daerah di sekolah, terutama pada hari Jumat dan Sabtu.
Program wajib berbahasa daerah tersebut sudah dimasukkan dalam kurikulum mata pelajaran muatan lokal sejak sekolah tersebut didirikan pada tahun 2016 lalu.
“Kalau di sini hari Jumat dan Sabtu itu siswa berbahasa Dawan, hari Senin dan Selasa berbahasa Indonesia, serta Rabu dan Kamis Berbahasa Inggris,” kata Kepala SMK Clarent Kefamenanu Kayetanus Abi saat ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya, Jumat (11/10/2019).
Kayetanus menuturkan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari program wajib berbahasa daerah tersebut.
Itu di antaranya, agar para pelajar yang mayoritas merupakan putra-putri asli TTU itu terbiasa untuk menggunakan bahasa daerahnya.
“Selama ini banyak murid yang notabene dari kampung datang sekolah di kota malu untuk berbahasa Dawan, ini yang ingin kita ubah,” tutur Kayetanus.
Selain itu, jelas Kayetanus, program wajib berbahasa Dawan ini juga untuk mempersiapkan para pelajar yang nantinya menjadi pelaku pariwisata terutama sebagai guide.
Menurut dua, untuk menjadi seorang guide seseorang harus menguasai bahasa daerah, sehingga nantinya dapat menjadi penerjemah bagi wisatawan.
Selain itu dengan menguasai bahasa daerah, seorang guide dapat menimba ilmu tentang pariwisata budaya dari para orang tua yang tidak terlalu fasih berbahasa Indonesia.
“Kalau kita dapat berbahasa Dawan dengan baik, maka bisa berkomunikasi dengan para orang tua di kampung dan kita dapat menambah wawasan tentang budaya dan istiadat yang sangat bermanfaat untuk pariwisata budaya,” ujarnya.
Kayetanus menambahkan, untuk semakin meningkatkan rasa cinta budaya dalam diri para siswanya, ia juga membawa para pelajar berkunjung dan belajar ke rumah-rumah adat (Sonaf).
Selain itu juga setiap tanggal 09 Agustus pihaknya mengadakan upacara hari adat sedunia.
“Kami mungkin satu-satunya sekolah yang mengadakan upacara hari adat sedunia setiap tanggal 09 Agustus,” ujarnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba