Mbay, Vox NTT- Pejabat Pembuat Pomitmen (PPK) Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, Blasius Landa, memastikan proyek pembangunan infrastruktur pertanian, pembukaan dan peningkatan jalan KM.1A.1 Kanan di Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa tidak bermasalah.
Pelaksana dari pekerjaan itu ialah CV Emiliano di bawah kendali pengawasan PT Siarplan Utama Konsultan. Nilai kontraknya sebesar Rp 99 juta lebih.
“Berdasarkan hasil konsultasi saya dengan konsultan pengawas, material itu memang sudah sesuai dengan yang direkomendasikan,” kata Blasius kepada VoxNtt.com di ruang kerjanya, Senin (04/11/2019).
Pernyataan Blasius disampaikan setelah VoxNtt.com mengkonfirmasi adanya temuan bongkahan batu besar di lokasi pekerjaan, dimana digunakan sebagai urugan pilihan pada proyek itu. Selain bongkahan batu, ada material berupa tanah murni dan tanah kapur.
Menurut Blasius, penggunaan material dari bongkahan batu besar direkomendasikan oleh konsultan pengawas sebagai fondasi dari timbunan pilihan. Hal itu lantaran kondisi tanah di area persawahan yang cenderung labil.
“Iya, batu besar yang ditaruh di dasar itu berfungsi sebagai penyangga agar dapat saat divibro (vibration roller), tenggelamnya tidak terlalu dalam,” tandasnya.
Blasius melanjutkan, sebenarnya material urugan pilihan yang direkomendasikan harus diambil di tambang galian C Nagerana, Kelurahan Mbay 1.
Namun karena alasan jarak, konsultan pengawas kemudian menyarankan Dinas Pertanian agar pelaksana proyek itu untuk bebas mengambil material urugan dari sumber lain.
Penulis: Patrick Romoe Djawa
Editor: Ardy Abba