Labuan Bajo, Vox NTT- Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu dari empat destinasi wisata super premium.
Keunikan Komodo dan keindahan Labuan Bajo membuat semua mata wisatawan dunia tertuju padanya.
Tidak hanya itu, kuliner dari Labuan Bajo juga menjadi perburuan para wisatawan.
Di Labuan Bajo, kini hadir Restoran Primarasa yang akan menjadi kuliner baru dan menawarkan cita rasa bagi para wisatawan.
Restoran Primarasa yang baru di-launching pada 20 Desember 2019 lalu menyajikan menu utama yaitu Ayam Bakar Kampung dan Pepes Bandeng tanpa duri.
Restoran ini pernah mendapatkan berbagai penghargaan yaitu Best Indonesian Restaurant(Star), Culinary Awards – First Winner-The Best Est Java Food, Culinary Awards-First Winner-The Best Indonesian Restaurant, dan Ayam Bakar Primarasa -The Best Surabaya Food 2016.
Restoran Primarasa memiliki 40 karyawan yang akan memberikan pelayanan terbaik untuk siapapun yang berkunjung.
Selain menu utama, Restoran Primarasa juga menyajikan sejumlah menu terbaik. Bahan utamanya yakni daging ayam, bebek, dan ikan.
Selama makan, Primarasa juga menyiapkan variasi minuman yang akan menghilangkan rasa dahaga.
Primarasa hadir di Labuan bajo dengan membuka cabang baru di Jalan Yohanes Sahadoen Nomor 88 atau di depan Bandar Udara Komodo.
Restoran Primarasa juga menawarkan ruangan meeting berkapasitas 200 orang yang bisa digunakan untuk bermacam-macam kebutuhan.
Itu seperti presentase dengan klien, negosiasi, konsultasi, penandatangan kerja sama dan lainnya.
Ruangan meeting ini berada di lantai 2 yang nyaman dengan pemandangan bukit hijau, serta memiliki fasilitas yang lengkap.
Di lantai 3 restoran ini menyediakan ruangan untuk resepsi pernikahan yang dapat menampung 500 orang.
Selain itu juga menyiapkan lahan parkir yang begitu luas.
Jika berkunjung ke sana, Anda juga mendapatkan oleh-oleh khas Labuan Bajo yaitu “Pia rasa kuno”.
Pia rasa kuno adalah Pia istimewa yang dibuat dari resep tradisional yang telah diwariskan lebih dari empat generasi sejak tahun 1900. Selamat Mencoba!
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba