Borong, Vox NTT- Hujan lebat mengguyur Kabupaten Manggarai Timur (Matim) dan sekitarnya beberapa hari terakhir telah memperburuk keadaan jalan Bea Laing-Mukun-Mbazang.
Pantauan VoxNtt.com dari Bea Laing hingga Simpang Mukun, Sabtu (04/01/2020), saat diguyur hujan jalan milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu bak kubangan kerbau.
Bagaimana tidak, ada banyak titik pada ruas itu sudah rusak dan berlubang. Kondisi ini diperparah saat hujan mengguyur, air menggenangi jalan berlubang hingga terancam keselamatan pengendara.
“Pak saat musim hujan jalan ini sangat licin dan membahayakan kami dan saya punya penumpang, ketika taksi setiap hari di sini,” ujar Gusti salah seorang sopir travel jalur Ruteng-Elar kepada VoxNtt.com saat berpapasan di jalan itu, Sabtu siang.
Ia mengaku sangat sulit melawati ruas jalan Bea Laing-Simpang Mukun saat musim hujan. Sebab, selain licin dan hanya menyisakan batu telford, ada banyak lubang juga setelah digenangi air sulit diprediksi para pengendara.
“Hari-hari saya lewat di sini pak. Sangat menyulitkan kalau musim hujan begini,” ujar Gusti.
“Jalan ini hanya tinggal batu dan tanah licin. Apalagi, tidak ada lagi aspal atau hotmix. Selain itu banyak mendaki,” sambung dia.
Gusti juga mengaku, seringkali motor dan mobil tergelincir sampai ada yang terbalik saat melewati jalan rusak Bea Laing-Simpang Mukun.
Bahkan, ia mengaku pernah seorang guru ditabrak mobil hingga anaknya meninggal, karena menghindari genangan air di jalan berlubang.
“Memang Pak jalan ini sudah tidak terawat lagi,” ujarnya dengan nada kesal.
Gusti menambahkan, sekitar 10 kilometer dari Bea Laing hingga Simpang Mukun yang kondisinya rusak parah. Aspal jalan sudah terkupas ke luar hingga menyisakan batu telford.
“Kami sebagai sopir mau tidak mau harus hadapi ini terus. Karena ini mata pencaharian kami. Saya tidak tahu kapan pemerintah bisa perbaik,” ucap dia.
Terpisah, Viktor seorang pengandara sepeda motor yang ditemui VoxNtt.com juga mengungkapkan kekesalan akibat jalan rusak Bea Laing- Simpang Mukun.
“Iya pak, saya kalau lewat di sini dan istri saya sering kali ban motor tergelincir, bahkan beberapa kali jatuh,” aku Viktor.
Ia mengungkapkan, di sepanjang hutan Bangga Rangga ada banyak titik yang sudah rusak parah.
Menurut dia, kondisi kerusakan itu sudah lama terjadi dan hingga kini belum diperbaiki.
KR: L. Jehatu
Editor: Ardy Abba