Kupang, Vox NTT – Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Papua Barat Robert K. Hammar mengatakan, tim dari daerah itu siap mengenakan pakaian adat dalam festival tenun nusantara di Pesparani nasional II di Kupang pada Oktober 2020 mendatang.
“Mengikuti parade dan ekspo juga kesiapan untuk bernyanyi haleluya handel, serta melibatkan OMK Papua Barat dalam forum temu milenial Orang Muda Katolik nusantara dan berbagai kegiatan yang dirancang panitia,” ungkap Robert saat menemui panitia Pesparani nasional II tahun 2020 di Sekretariat Pesparani di Kupang, Rabu (19/02/2020) kemarin.
Pada kesempatan itu, ia juga memberikan apresiasi dan dukungan terhadap Ketua LP3KD NTT dan panitia nasional yang telah bekerja keras untuk menyukseskan event tersebut nantinya.
Robert mengaku datang ke NTT adalah sebuah kehormatan karena bertemu sesama saudara serumpun Melanesia dan tentu adalah sebagai sesama saudara dalam Tuhan.
Robert juga mengaku selama ini mereka hanya bisa melihat NTT dalam pemberitaan media. Namun lewat event Pesparani nasional 2020, mereka bisa melihat NTT secara langsung.
“Maka sesama saudara dari Papua Barat dan Papua akan datang dengan full tim dan mengikuti semua (13) mata lomba yang dipertandingkan,” ujarnya.
Dikatakan, meski total peserta yang mengikuti lomba hanya 260 orang, namun Robert memastikan mereka akan datang lengkap dengan panitia pendamping dan kelompok penggembira sekitar 700 orang.
Bahkan kata dia, rombongan dari Papua Barat akan dipimpin langsung oleh Gubernur Dominggus Mandacan bersama Wakil Gubernur Mohamad Lakotani, Uskup Sorong- Manokwari Mgr. Datus Hilarion Lega, Pr dan 15 orang pastor, serta Sekda Papua Barat Nathaniel Mandacan.
Pihaknya juga sementara berkoordinasi dengan Ketua DPRD Provinsi Papua Barat, Pangdam, Kapolda Papua Barat dan beberapa petinggi lintas agama.
“Mengingat jarak dan mempertimbangkan biaya transportasi maka rombongan Pesparani Papua Barat berjumlah 700 orang tersebut berencana men-carter langsung pesawat dari Manokwari, Papua Barat ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada saat itu,” tutur Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Papua Barat itu.
Pada kesempatan yang sama Ketua LP3K Kabupaten Kaimana Martinus Furima mengatakan, tim Papua Barat siap hadir full tim ke Kupang.
“Target kita bukan jadi juara, tapi kami 700 orang wakil dari 13 kabupaten di Papua Barat mau hadir di Kupang untuk bertemu saudara kami untuk berpesta nyanyi bergembira bersama,” ujar Martinus.
Ia menyatakan, Papua Barat siap menyumbangkan fasilitas bel terbaik untuk peserta lomba yang sudah didesain khusus untuk sebuah perlombaan kelas nasional.
Pada kesempatan yang sama, Pdt. Abraham, S,Th mengaku pertama kali datang ke NTT langsung mendapat kesan sangat luar biasa.
“Senang bisa datang ke NTT. Bangga Ketua Flobamora di Kabupaten Kaimana dan Papua pernah memakaikan kami topi khas NTT dan jadi motivasi untuk datang di Kupang,” ungkapnya.
Di Papua Barat kata dia, antargereja Katolik dan Protestan bersatu membangun persaudaraan sejati melalui event- event rohani dengan membentuk pengurus dan panitia bersama.
Kepada delegasi dari Provinsi Papua Barat, Ketua LP3KD NTT Frans Salem menjelaskan, sebagai daerah dengan mayoritas penduduk Kristen terbesar di Indonesia, Provinsi NTT sangat berterima kasih karena ditunjuk KWI menjadi tuan rumah Pesparani tingkat nasional tahun 2020 yang akan digelar di Kupang 28 Oktober – 1 November 2020.
Meski bernuansa rohani Gerejawi Katolik kata dia, Pesparani tingkat Provinsi NTT dan nasional menjadi ajang meningkatkan silaturahmi dan persudaraan.
“Untuk itulah event Pesparani bukan hanya milik umat Katolik, tetapi milik semua umat lintas agama, gereja, pemerintah dan wakil rakyat di DPRD,” pungkasnya.
Pesparani nasional 2020 akan dijalankan dengan tema “Mewujudkan Persaudaraan Sejati untuk Indonesia Maju”
Sebagai provinsi yang ramah dengan tagline ‘Nusa Terindah Toleransi,’ Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat telah menunjuk Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi NTT Haji Jamaludin Ahmad sebagai Ketua umum panitia Pesparani nasional.
Dia dibantu oleh Ketua panitia Sinun Petrus Manuk, Sekretaris Jacobus Kleden, serta jajaran panitia yang melibatkan unsur pemerintah, tokoh agama, umat lintas agama, tokoh politik dan masyarakat luas, termasuk pers untuk mempersiapkan penyelenggaran kegiatan Perparani.
Frans membeberkan beberapa langkah persiapan yang telah dilakukan Tim LP3KD Provinsi NTT dengan panitia yakni, beraudiensi dengan Gubernur NTT, Uskup Agung Kupang, Kapolda dan Danrem, Komisi VIII DPR RI, Menteri Agama dan Wakil Preisden K.H. Ma’ruf Amin pada awal Februari 2020
Selaku tuan rumah kata Frans, Gubernur NTT juga sudah menyurati Presiden Joko Widodo untuk membuka Pesparani tingkat nasional di Kupang pada 28 Oktober 2020.
Kemudian, Wakil Presiden K.H.M’aruf Amin untuk menutup Pesparani nasional pada tanggal 1 November 2020
Saat ini jelas Frans, panitia juga telah meluncurkan Sayembara logo dan mars Pesparani nasional 2020. Lalu, mempersiapkan Stadion Oepoi dan GOR Oepoi untuk pembukaan dan penutupan pesparani.
Selain itu melakukan persiapan venue lomba di Gereja GMIT Paulus Kupang, Gereja Katolik St Maria Asumpta, Aula El Tari, dan Taman Doa Oebelo untuk persiapan OMK nusantara.
“Panitia juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Kupang untuk penataan kota dan pembenahan destinasi wisata, persiapan hotel dan akomodasi lainnya untuk mernyambut tamu yang diperkirakan mencapai 12.000 orang,” ujar mantan Sekda Provinsi NTT itu
Kegiatan Penunjang
Frans Salem juga menjelaskan, panitia telah merancang beragam kegiatan penunjang antara lain, Parade Kebhinekaan dari Gedung Sasando Kantor Gubernur menuju ke Stadion Oepoi.
Ada juga festival sarung nusantara melibatkan 30.000 orang peserta dan menyanyikan lagu haleluya hendel secara massal 20.000 orang untuk memecahkan rekor Muri, menggelar malam milenial OMK di Oebelo sebagai ajang pertemuan orang muda se-Indonesia, pameran ekspo nusantara, dan panggung hiburan/kesenian mural.
Terhadap semua rencana kegiatan ini, kata dia, panitia membutuhkan dana sekitar kurang lebih 70 miliar untuk membiayai fasilitas akomodasi, konsumsi dan trasportasi lokal 12.000 peserta dan tamu undangan, penataan venue lomba dan juga beberapa fasilitas lain untuk menyukseskan event akbar itu.
Untuk diketahui, turut hadir dalam kunjungan delegasi Pesparani Papua Barat kali ini yakni 2 putra NTT. .
Pertama pembina LP3KD Papua Barat Abia Ulu. Dia adalah putra Alor yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan Provinsi Papua Barat dan Ketua Peguyuban Flobamora di Papua Barat Clinton Tallo kelahiran Rote Ndao.
Kehadiran tim LP3KD Provinsi Papua Barat bertujuan untuk berkoordinasi dengan Ketua LP3KD NTT Frans Salem dan panitia Pesparani 2020.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba