Kupang, Vox NTT – KALBE Nutritionals bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Timur dan IDAI Cabang NTT menyelenggarakan audiensi dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) tentang penyampaian laporan akhir kegiatan kerja sama.
Adapun kerja sama tersebut melingkupi 4 hal yakni (1) Pendidikan kedokteran berkelanjutan untuk tenaga medis di NTT;
(2) Riset/ penelitian komunitas;
(3) Edukasi masyarakat;
(4) Perbaikan infrastruktur pendidikan anak usia dini, yang bertujuan untuk mendorong peningkatan status gizi ibu hamil, bayi, dan anak di NTT.
Kegiatan ini telah berlangsung selama 2 tahun, yaitu 2017 hingga 2019. Penyampaian laporan akhir ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada Pemerintah Daerah Provinsi NTT dalam hal inovasi dan pembuatan program kesehatan anak, utamanya untuk pencegahan dan penanganan stunting di Provinsi NTT yang berbasis riset penelitian setempat.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) KALBE Nutritionals ini melibatkan banyak pihak melalui program ABG, yaitu Academic, direpresentasikan dengan keterlibatan para dokter ahli anak dari IDAI Cabang Jatim dan IDAI Cabang NTT serta FK Universitas Airlangga dan Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang. Business, merupakan representasi dari KALBE Nutritionals. Government, yang terdiri dari Pemerintah daerah NTT, Dinas Kesehatan, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kupang. Kerjasama kolaboratif ditujukan untuk masyarakat, tenaga medis, dan tenaga pendidik anak usia dini.
Terdapat 3 kelompok temuan penting dari riset Pengaruh Suplementasi dan Edukasi Nutrisi pada Kesehatan Ibu Hamil dan Tumbuh Kembang Janin, Bayi dan Anak Pra-sekolah di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu:
- Kelompok Ibu Hamil: Pemberian suplementasi dan edukasi mengenai nutrisi pada ibu hamil berdampak positif terhadap kualitas kesehatan dan status gizi ibu hamil, dengan berkurangnya risiko anemia dan risiko infeksi.
- Kelompok Bayi: Pemberian suplementasi nutrisi pada bayi yang disertai edukasi nutrisi dan stimulasi kepada ibu bayi, mampu menjaga pertumbuhan bayi dengan laju pertumbuhan yang normal sesuai pertambahan usianya.
- Kelompok Anak Pra-Sekolah: Pemberian suplementasi nutrisi pada anak pra-sekolah yang disertai edukasi nutrisi dan stimulasi, mempunyai dampak terhadap kualitas kesehatan anak, seperti: anak lebih bugar karena mempunyai kadar hemoglobin yang lebih baik, dan anak lebih tahan terhadap infeksi, dan juga membuat anak mempunyai risiko yang lebih kecil untuk mengalami gangguan perkambang dan gangguan perilaku-emosi.
Hasil tersebut merupakan temuan riset terhadap salah satu kegiatan berbentuk program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk #LovamilBerbagiCinta, #AksiPeduliGiziMilna, dan #SiapCerdaskanBangsaChil*Go! yang telah dilaksanakan di beberapa Puskesmas, Pustu, Posyandu dan Sekolah TK di Kupang.
Dr. Frans Taolin, SpA (Ketua IDAI Cabang NTT) dan Dr. Sjamsul Arief, SpA(K), MARS (Ketua IDAI Cabang Jawa Timur) mengemukakan, “Kegiatan hari ini merupakan puncak acara dari beberapa kegiatan besar yang telah dilakukan sejak 2017. Selain kegiatan CSR di puskesmas dan TK, kami juga telah melaksanakan edukasi masyarakat melalui parenting seminar tenaga medis berupa Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) yang melibatkan tenaga medis di Kupang-NTT yaitu pada tahun 2017 di Kupang dan 2019 di Labuan Bajo. Selain itu, dilakukan pula renovasi 2 TK di Kupang, serta Temu Malam Puncak HKN dengan pemerintah Kupang dan akademisi (Ketua IDAI Pusat, IDAI Jawa Timur, IDAI NTT, IBI, dan IDI).”
Rangkaian acara tersebut merupakan komitmen KALBE Nutritionals sebagai bagian dari Scale Up Nutrition (SUN) Movements sekaligus partisipasi Kalbe sebagai members of SUN Business Network (SBN) di Indonesia.
Mengenai rangkaian program CSR KALBE Nutritionals, Yuni Herawati, Managing Director KALBE Nutritionals menjelaskan,
“Berbagai jenis kegiatan dalam rangkaian CSR kali ini tidak hanya dalam bentuk pelayanan dan pendidikan untuk masyarakat Kupang, tetapi semua kegiatan tersebut kami sertai dengan penelitian yang dirancang oleh para ahli anak dari IDAI NTT- Jatim dan Pemda NTT.”
Provinsi NTT dipilih mengingat NTT merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang masih menghadapi tantangan sumber daya dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan anak.
Pusat Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2016 mencatat angka Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 15,5%, Balita Gizi Kurang 28,2%, Balita Pendek 38,7% (Profil Kesehatan Indonesia, 2017).
Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 mencatat, proporsi gizi buruk dan gizi kurang pada balita sebesar 29,5% dan proporsi balita sangat pendek dan pendek sebesar 42,6%.1
“KALBE Nutritionals berharap kegiatan ini akan diteruskan dan menjadi acuan dari Pemda NTT dan provinsi lainnya di Indonesia dalam membantu mengurangi stunting atau masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh gizi minim,” tutupnya. (VoN)