Atambua, Vox NTT-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Belu kembali membawa korban nyawa.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com Kamis (04/03/2020) dini hari, pasien anak berinisial (LS) meninggal dunia di RSUD Mgr. Gabriel Manek, Atambua.
Direktur RSUD, dr.Elena Corpputy ketika ditemui awak media di ruang kerjanya membenarkan kejadian tersebut.
“Ketika pasien anak itu datang, kondisi sudah kritis. Kita sudah berusaha dan sempat dirawat dan kita sudah memberikan pelayana maksimal sesuai SOP tapi pasien tidak bisa tertolong” jelas dr.Elena.
Dengan demikian, total kematian akibat DBD di Belu saat ini sebanyak dua orang. Keduanya merupakan pasien berusia anak.
Pantauan, VoxNtt.com, di ruang rawat inap anak RSUD Atambua Kamis pagi (04/03/2020), sejumlah pasien anak penderita DBD terpaksa dirawat di lorong-lorong karena ruang rawat penuh.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Atambua, Sipri Mali mengatakan, ada 22 ruangan yang disediakan untuk ruang rawat inap anak. Namun, karena jumlah pasien DBD yang semakin banyak, ruangan yang disediakan tidak bisa lagi menampung pasien.
“Saat ini kita sementara rawat 26 pasien anak. Tadi malam satu orang meninggal dunia. Di sini terpaksa kita pakai lorong karena semua ruangan sudah penuh. Syukurlah adalah pasien yang sudah bisa pulang” ujar Sipri saat bersama awak media melakukan pemantauan situasi di ruang rawat anak RSUD Atambua.
Data yang dihimpun dari media ini dari Dinas Kesehatan kabupaten Belu hingga pagi ini Rabu (04/03/2020), kasus DBD mencapai 219 kasus.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Irvan K