Borong, Vox NTT-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Manggarai Timur (Matim) berencana akan melakukan konsolidasi internal bersama anggota DPRD Fraksi Hanura.
Konsolidasi ini dilakukan menyusul adanya polemik salah satu kader partainya yang saat ini tengah hangat dibincangkan publik.
“Kita konsolidasi partai dulu sambil melakukan pembenahan internal. Ini terkait eksistensi partai ke depan sekaligus membahas tentang polemik salah satu kader kita Pak Bernadus Nuel,” ujar ketua DPC Hanura Matim Frumensius Fredrik Anam saat dihubungi VoxNtt.com, Rabu (01/07/2020) sore.
Baca di sini: Amarah Nadus: dari Maki Orang Tua Mahasiswa hingga Mengaku Biasa Bunuh Orang
Konsolidasi ini juga jelas mantan anggota DPRD Matim dua periode itu, sekaligus bertujuan untuk mencari model penyelesaian konflik sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (ADRT) Partai Hanura.
“Pokoknya dalam waktu dekat saya akan panggil Anggota DPRD kita untuk dialog internal. Sebagai ketua partai tentunya saya tidak langsung menyalahkan kader saya, tetapi saya harus mendengar klarifikasi dari pa Bernadus,” ujarnya.
“Langkah ini didahului dengan penyikapan fraksi untuk mendapatkan klarifikasi langsung dari Pa Bernadus sekaligus disandingkan dengan pemberitaan media online dan perbincangan di berbagai media sosial. Kita tentu berusaha untuk penyelesaiannya berimbang,” tambahnya.
Politisi asal Lamba Leda itu menjelaskan, setiap fakta dalam komunikasi media sosial tentu akan diklarifikasi. Kata dia, akan ada tahapan berikut yang akan diambil sesuai mekanisme internal partai.
Menurut Frumensius, hal itu penting dilakukan agar tetap menjaga eksistensi partai sekaligus menjadi catatan bagi kader partai ke depan.
“Saya pikir hal ini sangat penting dilakukan. Kekeliruan setiap kita pasti ada. Maka sebagai ketua pembenahan partai akan kami lakukan secepatnya. Partai juga tidak mau dinilai publik sebagai partai yang tidak responsif terhadap persoalan kadernya,” katanya.
Dijelaskannya, Partai Hanura mempunyai cara sendiri untuk mengatasi masalah tersebut. Partai kata dia tetap hati-hati, proporsional dan pendekatannya dengan menggunakan hati nurani. Pendekatan ini biasanya tidak salah dan bisa diterima oleh semua kalangan.
“Bersabar saja, tenang, tidak boleh gegabah, tidak boleh emosi. Harus penuh arif dan bijaksana. Penyikapannya harus dengan kepala dingin,” pintanya.
Penulis: Sandy Hayon
Editor: Ardy Abba