Kefamenanu,Vox NTT-Sosok Raymundus Fernandes, Bupati Timor Tengah Utara tidak habis-habis untuk dikupas.
Selain dikenal sebagai pemimpin-petani yang mampu menyulap tanah berbatu menjadi lahan agrowisata, ia juga ternyata gemar berternak.
Di balik kepiawaiannya di dunia politik, Bupati TTU dua periode tersebut ternyata memiliki kawasan peternakan babi yang terletak di kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu.
VoxNtt.com berkesempatan mengunjungi area perternakan yang luasnya mencapai puluhan hektar tersebut pada Kamis (23/07/2020).
Saat tiba di sana, kami langsung disambut teriakan ratusan ekor babi yang sedang menanti hidangan pakan. Selain babi, ada juga kuda, ayam, dan sapi.
Masuk dari pintu pagar samping kiri, kami langsung disuguhkan hamparan luas kandang babi.
Bupati Raymundus yang saat itu mendampingi media ini mengaku mulai beternak sejak tahun 2000. Saat mulai, ia hanya bermodalkan 5 ekor babi.
Dari 5 ekor tersebut, bupati Raymundus kemudian mencoba mengawin-silangkan babinya dengan jenis babi unggul.
Alhasil, usaha tersebut berhasil sehingga pada tahun 2015 silam, berkembang menjadi 424 ekor babi induk, dengan jumlah pejantan sebanyak 32 ekor.
Fokus Penjualan Anak Babi
Bupati Raymundus mengaku sejak mulai berusaha, dirinya memang fokus hanya pada penjualan anak babi.
Ternak babi tersebut dijual di sekitaran wilayah kabupaten TTU, Belu, Malaka, TTS, Kupang bahkan hingga ke negara Timor Leste.
Bupati Ray mengaku dalam setahun penjualan anak babi miliknya yang paling banyak mencapai hingga 12.800 ekor.
Itu dengan harga anakan babi yang dijualnya berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta/ekor.
“Saya memang fokus ke produksi anak babi sementara penggemukan saya jarang” akunya.
Usaha Tidak Berjalan Mulus
Bupati Raymundus mengaku saat mulai awal beternak babi, usahanya tersebut tidak senantiasa berjalan mulus.
Pahit manis, jatuh bangun, datang silih berganti. Puncaknya pada tahun 2016 saat dirinya mulai fokus berkeliling untuk ikut berkompetisi dalam pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur NTT, banyak ternak babinya yang mati lantaran kurang diperhatikan.
Dari 424 ekor ternak babi indukan, sebanyak 381 ekor mati dan hanya menyisakan 43 ekor.
Namun tidak ada kata menyerah dalam kamus hidup seorang Ray Fernandes. Ia pun coba bangkit dari keterpurukan tersebut hingga saat ini jumlah ternak babi indukan miliknya sudah kembali bertambah menjadi 79 ekor.
“Ini baru mulai kembali dan indukan yang ada 79 ekor” tutur alumni Fakultas Peternakan Undana tersebut.
Rahasia Sukses Beternak Babi
Bupati Raymundus pada kesempatan itu tak lupa membeberkan rahasia suksesnya dalam beternak babi.
Menurutnya yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ternak babi yakni berkaitan dengan kondisi kandang.
Selain itu jenis dan waktu pemberian ransum (pakan ternak) juga menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan.
“Ransum yang diberikan juga harus seimbang, kalau tidak seimbang pasti mengalami kematian,” tutur suami dari anggota DPR RI, Kristiana Muki tersebut.
Bupati Raymundus menambahkan, selain hal teknis tersebut, juga terdapat hal non teknis yang penting dimiliki seorang peternak babi.
Seorang peternak, katanya, harus betul-betul fokus dan menaruh perhatian penuh pada usaha yang dikembangkannya.
Selain itu semangat pantang menyerah dan siap bangkit dari kegagalan juga harus tertanam dalam diri seorang peternak babi.
“Kebanyakan yang saya lihat itu kerja lepas saja, akhirnya tidak fokus dan akhirnya kalau mengalami kegagalan langsung menyerah,” tuturnya.
Setelah puas mengamati dan berdiskusi panjang lebar tentang ternak babi, VoxNtt.com pun diajak berkeliling melihat ternak lainnya.
Dalam kawasan tersebut, juga terdapat ayam dengan beragam jenis, sapi, kuda bahkan merpati pun ikut menjadi hewan dipeliharaanya.
Penulis: Tim VoN