Ende, Vox NTT-Belum semua tahu, kalau di Kabupaten Ende, NTT terdapat sebuah bangunan tua yang unik. Keunikan itu muncul karena rupa rumah berbeda dengan rumah penghuni lain pada umumnya.
Selain keunikan bangunan tua bergaya kolonial, hal menarik yang mungkin tak terlewatkan ialah rumah berakar.
Rumah itu terletak di Kampung Puukungu, Desa Ondorea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende. Bangunan persis di pinggir jalan negara trans Ende-Nagekeo.
Kononnya, bangunan rumah berakar ini memang sudah berusia hampir tujuh dekade. Menurut warga setempat, rumah empat kamar itu dibangun pada Tahun 1952 oleh almarhum Anton Oka.
Tahun 1996, sejak almarhum meninggal dunia rumah dibiarkan, tanpa penghuni.
“Tidak ada lagi yang ditinggal om,” kata seorang bocah, berlalu.
Secara kasat mata, bangunan tua dengan eksterior bebatuan itu memang nampak masih kokoh. Beberapa tembok berdiri tegak dan kuat.
Tidak seperti biasa, rumah itu nampak ditumbuhi pohon beringin berakar serabut di sudut. Akar-akarnya pun menempel pada dinding berlumut itu. Seperti cengkeraman makhluk raksasa berurat dan mengikat.
Atapnya sudah roboh sejak ditinggalkan penghuni 24 tahun lalu. Tak ada parabot lainnya pada bangunan bergaya kolonial itu.
“Ada sebuah sumur tua di belakangnya. Kedalaman hampir 20-an meter,” ucap Achmad Mana (60), warga setempat yang berhasil menemani VoxNtt.com saat mampir di situ.
Menurut Achmad, rumah itu memang sudah tak terurus sejak pemiliknya tutup usia. Hanya beberapa keluarganya yang datang membersihkan kebun dan pekarangan rumah.
Kata dia, rumah itu juga berdaya mistik semacam makhluk halus yang kerap menganggu pada waktu-waktu tertentu. Hal itu akibat dari ketiadaan penghuni serta terdapat tumbuhan pohon beringin persia di rumah.
“Agak ngeri juga kalau malam-malam tertentu. Tapi kita disini merasa aman karena sudah biasa,” kata dia.
Rumah tua berukuran kurang lebih 9×12 meter itu juga ditumbuhi rerumputan di dalamnya. Tak ada hal aneh yang menakutkan di dalam rumah itu. Terkecuali beberapa bongkahan semen bekas gua.
Meski begitu, kata Achmad, rumah tersebut bisa dijual miliaran rupiah. Selain bangunan berakar, letak rumah itu sangat strategis di bibir jalan negara.
“Saya pernah dengar kalau dijual memang mahal, ya bisa miliaran. Karena di pinggir jalan, mudah diakses,” tutur Achmad, meniru ucapan keluarga Anton yang pernah menemuinya.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba