Betun, Vox NTT- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengimbau masyarakat agar tidak memilih calon kepala daerah yang tidak memiliki gagasan di dalam menangani pandemi Covid-19.
“Kalau enggak punya gagasan (soal Covid-19), jangan dipilih,” kata Tito saat memberikan pengarahan terkait Pilkada 2020 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, seperti dilansir dari Kompas.id, Rabu (05/08/2020).
Menurut dia, Pilkada 2020 seharusnya menjadi momen penting bagi calon kepala daerah untuk adu gagasan dalam penanganan Covid-19.
Oleh karena itu, Kemendagri telah berkomunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum untuk memasukkan isu Covid-19 di dalam tahapan penyelenggaraan Pilkada 2020.
Debat kandidat secara terbuka, menurut Tito, bisa menjadi ajang pembuktian gagasan tersebut. Langkah ini penting diambil karena pandemi Covid-19 dinilai belum akan selesai dalam waktu dekat.
“Masih ada pemerintah daerah yang tidak mau menangani Covid-19 dengan serius. Padahal, tanpa kerja sama daerah, apa yang dilakukan pemerintah pusat tidak akan maksimal,” katanya.
Di sisi lain, Tito mengusulkan agar para kandidat dapat mengganti alat peraga kampanye yang biasa digunakan seperti spanduk dan baju dengan masker atau cairan antiseptik pencucu tangan.
Dengan demikian, warga tidak hanya mengenal calon kepala daerah, tetapi juga menyadari pentingnya melawan pandemi Covid-19.
Ia pun optimistis, Pilkada serentak yang digelar di 270 daerah tidak akan menjadi klaster baru penularan Covid-19 selama protokol kesehatan diterapkan.
Kampanye yang mengundang kerumunan dan konvoi, misalnya, tidak dibolehkan. Adapun rapat akbar hanya boleh dihadiri maksimal 50 orang dan mengenakan masker.
Berbagai aturan tersebut akan menjadi menjadi instrumen pengawasan Bawaslu.
“Kalau ada yang melanggar, Bawaslu bisa bertindak dengan menegur, bahkan sampai diskualifikasi jika pelanggarannya berulang,” katanya.
Terkait pernyataan Mendagri tersebut, Bupati Malaka Stefanus Bria Seran menegaskan, Pemkab Malaka bersama semua unsur terkait sejauh ini berhasil menekan penyebaran Covid-19.
Stefanus yang juga adalah bakal calon Bupati Malaka optimistis akan tetap mempertahankan status zona hijau Covid-19 di kabupaten itu. Dia yakin, proses perhelatan Pilkada Malaka akan berjalan aman dan terhindar dari Covid-19.
“Kita optimistis akan tetap melakukan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19 itu. Kabupaten Malaka sejauh ini sangat aman dari virus corona (zona hijau) dan akan kita pertahankan itu, sampai virus ini benar-benar lenyap,” kata Bupati perdana Kabupaten Malaka itu kepada VoxNtt.com, Kamis (07/08/2020).
Selaras dengan pernyataan Mendagri terkait Pilkada, Stefanus mengatakan bahwa semuanya tergantung penilaian masyarakat Malaka.
“Biarkan rakyat yang menilai, apakah Bupati dan jajaran dari Kabupaten, kecamatan, desa, Forkopimda dan tokoh-tokoh serta lapisan masyarakat termasuk wartawan yang tugas di Malaka, Polri, TNI, bekerja atau tidak urus rakyat berkaitan dengan upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Malaka,” ujar Bupati Stefanus.
“Bila membaca pernyataan Mendagri maka di Malaka rakyat tidak akan ragu menjatuhkan pilihan pada incumbent yang sangat peduli dan all out lindungi rakyat Malaka dari Covid-19,” tutup Bupati pencetus program unggulan Revolusi Pertanian Malaka (RPM) itu.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba