Kupang, Vox NTT – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar rapat Telaah Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Kegiatan itu mengusung tema” Banggakencana Dalam Era Milenial Untuk Indonesia Maju, Sejahtera dan Berkeadilan”.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh perwakilan BKKBN kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur itu berlangsung selama tiga hari, terhitung sejak 26 sampai 29 Agustus 2020.
Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN NTT, Fausto Abrantas mengatakan rapat tersebut bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan dukungan dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, dan mitra kerja.
Itu terutama dalam implementasi program kerja/ kebijakan dan strategi program Bangga Kencana tahun 2020 demi terwujudnya masyarakat NTT sejahtera.
Tak hanya itu, kegiatan itu juga untuk mengidentifikasi keberhasilan maupun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Bangga Kencana.
Juga menyusun komitmen dan rencana operasional dalam pelaksanaan program Bangga Kencana semester ke II. Serta mengintegrasikan dan menciptakan sinergitas antara program pemerintah provinsi dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program Bangga Kencana di tingkat lini lapangan.
Ia mengatakan perwakilan BKKBN Provinsi NTT bersama Dinas OPDKB terus melakukan berbagai langkah penguatan program Bangga Kencana yang benar-benar memiliki daya ungkit terhadap upaya pencapaian target.
“Atau sasaran program serta penguatan kegiatan-kegiatan prioritas secara komprehensif dan berkelanjutan di seluruh tingkatan wilayah untuk mewujudkan NTT Bangkit dan NTT Sejahtera,” jelasnya.
Sinergitas dan komitmen para pemangku kepentingan dan mitra kerja dalam implementasi pelaksanaan Program Bangga Kencana di seluruh tingkatan wilayah kata dia, harus dijadikan sebagai prioritas bersama antara Perwakilan BKKBN Provinsi NTT dan Dinas Pengelola Program KB kabupaten dan kota.
Hal tersebut sejalan dengan kesepakatan yang telah ditetapkan bersama saat Rapat Kerja Daerah pada bulan Maret 2020 di Kabupaten Sumba Barat.
“Hari ini kita berkumpul untuk melihat kembali keberhasilan serta mencari jalan keluar terhadap permasalahan program Bangga Kencana yang belum berhasil dicapai pada semester pertama dan menyusun langka langkah strategis operasional yang dapat diimplementasikan secara maksimal pada semester ke dua tahun 2020,” harapnya.
Sementara Kepala BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru mengatakan kegiatan kali ini merangkai dua kegiatan sekaligus.
Kegiatan pertama kata dia, adalah kegiatan review atau rapat Telaah Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
“Untuk semester satu. Jadi, dari bulan Januari sampai dengan Juni 2020,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa tujuan dari review ini untuk mengvaluasi kinerja dari program tersebut.
“Kira-kira selama enam bulan itu, kinerja dari program itu majunya dimana, terus yang belum majunya apa. Yang sudah sukses apa, yang belum sukses apa. Jadi, kita kaji satu per satu indikator,” ujarnya.
Indikator tersebut kata dia, ada yang namanya Total Fertility Rate atau angka yang total.
“Itu kita tetap naik atau turun. Idealnya itu harus 2,1 anak dari program tersebut. Tetapi kita masih 3,27 anak dari program tersebut. Masih tinggi sekali,” pungkasnya.
Alasan masih tinggi jelasnya, karena banyak orang masih belum mengikuti KB.
“Terus program KB belum dijadikan prioritas pembangunan di daerah. Terus masih ada banyak pandangan-pandangan seolah-olah program KB itu membatasi kelahiran Padahal tidak,” ujarnya.
Keluarga Berencana (KB) itu jelas dia, sebetulnya memberikan pemahaman kepada masyarakat, kepada keluarga untuk merencanakan seluruh kehidupan keluarganya.
“Namanya juga keluarga berencana. Keluarga yang memiliki rencana. Bukan keluarga membatasi kelahiran. Supaya apa? Supaya anak-anak itu yang lahir dari seorang ibu harus anak yang sehat dan otaknya bagus, tumbuh kembangnya bagus menjadi orang pintar ke depan, “pungkasnya
BKKBN sebetulnya tambah dia, punya tugas untuk mengimbau keluarga, supaya keluarga tersebut berkualitas.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba