Maumere, Vox NTT- Keluarga Aurelius Edi Heriyanto tidak lama lagi tinggal di gubuk reyot dari bambu. Rumah bantuan dari Asian Muslim Charity Foundation akan selesai dalam Minggu ini.
“Kami terkejut, tidak sangka-sangka bisa dapat bantuan dari lembaga Islam,” ungkap Edi berkaca-kaca saat ditemui di kediamannya di Madawat, Kecamatan Alok, Maumere, Selasa (01/09/2020).
Pasalnya, baik Edi, istrinya maupun anak-anaknya tidak beragama Islam.
Kurang lebih 10 tahun berkeluarga, Edi bersama istrinya, Resti dan ketiga anak mereka tinggal di gubuk bambu beratap seng yang sudah reyot.
Edi bekerja serabutan.
“Setiap hari saya ojek. Kadang kalau saya jadi tukang. Pokoknya kerja sembarang saja,” tuturnya.
Sementara, Resti hanylah ibu rumah tangga yang sehari-harinya tinggal di rumah, mengurus ketiga anak mereka.
Mereka mendapatkan warisan kapling tanah berukuran mungil di pesisir Kali Kabor dari orang tua Edi.
Semuanya bermula dari kedatangan Lurah Madawat, Imanuel Charles Idung yang meminta foto rumah mereka.
Lurah Charles lantas meminta mereka mengirimkan juga foto rumah-rumah sekitar sebagai pembanding.
Lalu, datanglah Tim Kapal Kemanusiaan, Mitra AMCF di NTT menyampaikan niat mereka.
Rumah semi permanen berukuran 5×5 pun mulai dikerjakan. Semua pembiayaan bersumber dari AMCF.
“Tukang kami yang cari tetapi upahnya mereka yang bayar,” terang Resti.
Resti menambahkan, ia dan suaminya hanya membantu sempat beberapa kali menyediakan konsumsi bagi tukang.
Saat VoxNtt.com menyambangi kediaman mereka pada Selasa (01/09/2020), tampak dua anak mereka yang sudah SD duduk di teras rumah.
Edi bukan keluarga non muslim pertama yang menerima bantuan dari AMCF. Sebelumnya satu keluarga non muslim di Wailamun, Kecamatan Talibura juga mendapat bantuan rumah layak huni.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba