Kefamenanu, Vox NTT-Di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) berencana menggelar kegiatan pameran dan expo, dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Kota Kefamenanu ke-98.
Pameran dan expo, rencananya akan digelar dari tanggal 12 September hingga 22 September 2020 mendatang.
Rencana tersebut mendapat protes keras dari berbagai kalangan. Di antaranya, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten TTU.
Sekretaris FKUB TTU, Pastor Jose Nitsae, OFM Conv mendesak agar kegiatan tersebut dibatalkan. Ia beralasan, kegiatan tersebut akan berpotensi menjadi klaster baru penyebaran virus Corona.
Apalagi, Bupati TTU telah menerbitkan Perbup nomor 59 tahun 2020, yang mengatur pembatasan jumlah orang yang hadir dalam suatu kegiatan.
Dalam Perbup tersebut, disebutkan bahwa suatu kegiatan tidak boleh dihadiri oleh lebih dari 30 orang.
“Jelas-jelas ini kan sudah melangkahi Perbup (nomor 59) itu sendiri. Kita yang membuat Perbup itu, lalu kemudian kita sendiri yang melangkahi Perbup itu sendiri,” jelas Pastor Jose, Jumat (11/09/2020).
Penolakan itu, kata dia, sudah disampaikan langsung dalam pertemuan antara FKUB dengan Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandez, Jumat pagi.
Salah satu hal yang juga disampaikan FKUB, kata dia, terkait pelibatan anak usia sekolah untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Dikhawatirkan, lantaran mengikuti kegiatan tersebut, banyak anak usia sekolah terancam Covid-19.
Selain FKUB, penolakan juga dilakukan DPRD TTU. Anggota Fraksi Ampera DPRD TTU, Yohanes Salem mengatakan, penolakan disampaikan melalui pandangan umum Fraksi Ampera, Kamis (10/09/2020).
Ia mengatakan, Fraksi Ampera menolak semua kegiatan HUT Kota Kefamenanu yang berpotensi menimbulkan kerumunan, mulai dari pacuan kuda di Tanjung Bastian hingga pameran dan expo.
Ia meminta fasilitas yang sudah dibangun oleh pemerintah di arena pameran harus segera ditertibkan kembali lantaran dikhawatirkan pelaksanaan kegiatan tersebut berpotensi menjadi media persebaran Covid-19.
Sementara itu, Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes belum memutuskan untuk melanjutkan atau membatalkan rencana kegiatan tersebut. Pihaknya masih mengkaji aturan dan akan mengambil keputusan pada Sabtu (12/09/2020).
“Besok pagi baru kami akan putuskan,” kata Ray.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Yohanes