Ruteng, Vox NTT- Koperasi kredit (Kopdit) Florette melakukan pelayanan dan pendidikan anggota di tempat pelayanan (TP) Paroki St. Paulus Mano, Kecamatan Poco Ranaka Kabupaten Manggarai Timur, Minggu (01/11/2020).
Kegiatan pelayanan itu dihadiri oleh manajer koperasi Florette, Srianus Syukur. Anggota koperasi dari dua stasi yakni Stasi Pusat Paroki Mano dan Stasi Bea Laing pun turut hadir.
Dalam kesempatan itu Srianus menjelaskan, KSP Florette berdiri sejak tahun 2001 dengan diprakarsai oleh sebuah LSM bernama Sinar Mulia.
Hingga kini jumlah keseluruhan anggotanya mencapai 6.653 orang dengan total aset sebanyak 36 miliar.
Ribuan anggota yang bergabung di koperasi Florette tersebar di tiga kabupaten yakni Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat.
Selama ini lanjut Srianus, pihaknya konsen melakukan pengembangan di wilayah Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat.
“Baru kali ini kami masuk ke wilayah Manggarai Timur. Karena itu, terima kasih kepada Romo Agus Rame yang telah memberikan sosialisasi dan mengajak anggota untuk wilayah Manggarai Timur,” ucap Srianus.
Ia kemudian memaparkan, total keseluruhan anggota untuk wilayah Poco Ranaka sebesar 227 orang.
“Selama ini kami mencoba dengan melakukan pelayanan dengan mengunjungi rumah anggota. Tetapi sekarang sudah dievaluasi dengan melakukan pelayanan setiap hari Minggu. Sehingga kami membagi ke dalam lima kelompok. Empat kelompoknya di wilayah Paroki Mano dan satunya di Wae Lengga,” tambah Srianus.
Srianus menambahkan, di Koperasi Florette berlaku dua jenis simpanan yakni simpanan saham dan non saham.
Simpanan saham merupakan simpanan sebagai bukti kepemilikan. Ada namanya simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela.
“Nah, untuk simpanan wajib kita sebanyak 26.000 setiap bulan. 25.000 tercatat sebagai simpanan wajib, sedangkan 1.000 tercatat sebagai dana solidaritas. Itu minimal. Sedangkan simpanan sukarela itu tergantung kita. Besarannya tergantung kemampuan kita,” tambahnya.
Kemudian, ia mengangkat contoh simpanan non saham seperti sibuhar.
Sibuhar ini bisa ditarik kapan saja selama dibutuhkan. Selain itu ada juga simpanan pendidikan. Bunganya sebanyak 9% per tahun dengan batas waktu penarikan 3 tahun.
Tidak hanya menyampaikan informasi seputar kebijakan koperasi, dalam kesempatan itu Srianus juga mengungkapkan pengalamannya selama ia bergabung dan menjadi pengurus koperasi tersebut.
Ia kerap menjumpai anggota yang ketika telah diberikan bantuan modal pinjaman lalu kemudian mengalami hambatan dalam proses pembayaran pinjaman.
Selain itu, banyak juga anggota yang absen dalam melakukan kewajibannya seperti tidak membayar simpanan wajib.
Terhadap situasi itu, ia sangat mengharapkan itikad baik dari segenap anggota agar benar-benar menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan mekanisme dan kebijakan yang berlaku.
“Karena itu, jaminan yang paling penting kehidupan koperasi itu adalah di’a ba weki. Jadi eme poli koe pinjam, neka koe gereng bete sendal damit petugas ngo tagih (bawa diri baik. Jadi kalau sudah pinjam, janganlah tunggu robek sandal petugas pergi tagih baru bayar). Itu penting diperhatikan,” tambahnya.
Srianus mengharapkan agar semua anggota yang bergabung di koperasi Florette harus didasari pada motivasi sukarela. Motivasi itu kata dia, harus dipegang dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
“Menjadi anggota koperasi Florette harus dengan motivasi sukarela. Harus masuk dengan penuh kemerdekaan. Sehingga keluar juga harus dengan penuh kemerdekaan. Dengan senyum. Masuk karena betul-betul mau hidup beroperasi. Jangan masuk karena merasa tidak enak dengan pengurus atau orang dekat yang ajak,” ungkapnya.
KSP Florette juga kata Srianus, adalah koperasi yang tidak mengenal jenis dan kepercayaan anggota.
“Kami di Florette tidak mengenal jenis kelamin dan agama. Siapapun bisa menjadi anggota dan bagian dari koperasi Florette. Mau itu perempuan atau laki-laki, semuanya punya kesempatan untuk bergabung,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Pastor Paroki Mano Romo Agustinus Rame, Pr mengucapkan terima kasih kepada Srianus Syukur sebagai manajer yang telah bersedia mengunjungi anggota koperasi yang ada di Mano.
Ia kemudian menjelaskan kondisi kehidupan umat di Paroki tersebut. Menurutnya, umat di Paroki Mano banyak yang sudah bergabung dan menjadi bagian dari koperasi.
“Di Paroki Mano ini banyak umat kita yang bergabung di koperasi. Entah itu di Kopkardios, Pintu Air, Abdi Manggarai Timur, Sangosai dan koperasi-koperasi besar lainnya,” ungkapnya.
Ia mengaku masih banyak umat di paroki tersebut yang belum bergabung di koperasi.
“Karena itu, saya berpikir untuk mengajak koperasi Florette hadir untuk mengajak kita umat Tuhan di Paroki St. Paulus Mano ini bergabung. Pada prinsipnya saya sebagai pastor, pengurus dewan paroki dan stasi mengajak semua umat untuk masuk koperasi. Terserah mau masuk koperasi apa. Tapi kita ajak untuk masuk koperasi Florette,” lanjutnya.
“Saya dengan Pak Rian sebagai manajer koperasi sudah lama saling kenal. Sejak tahun 2006. Waktu itu, pak Rian di Puskopdit Manggarai. Lalu kemudian sama-sama kembangkan koperasi Mawar Merah di Paroki Denge,” kata Pastor Agus.
Hingga saat ini kata Pastor Agus, total anggota di koperasi Mawar Merah itu sudah mencapai seribu lebih.
“Kemudian, dari Denge lanjut ke Bea Mese. Sekarang sudah berkembang dengan anggota seribu lebih juga,” tambahnya.
Tidak hanya itu, ia juga menceritakan tentang pengalamannya bergabung di beberapa koperasi-koperasi besar yang ada di Ruteng.
“Di koperasi Kopkardios saya anggota yang ke 136. Sekarang jumlah anggotanya sudah 11.000 lebih. Di Florette saya anggota ke 186. Sekarang punya anggota 6.000 lebih,” lanjutnya.
“Apa yang saya mau katakan bahwa kita bisa bebas bergabung di beberapa koperasi. Itu baik untuk membantu kita. Tidak hanya membantu pada saat kita kesulitan mendapatkan pinjaman uang tetapi juga membantu kita untuk menabung uang,” ujarnya.
Ia pun mengharapkan agar anggota yang bergabung benar-benar memanfaatkan kesempatan itu dengan baik serta bisa berdampak positif terhadap perekonomian keluarga.
Sebagai informasi, kegiatan pelayanan itu diwarnai dengan diskusi antara anggota koperasi dengan pengurus koperasi. Kegiatan kemudian ditutup dengan pemilihan koordinator oleh segenap anggota yang hadir.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba