Ruteng, Vox NTT-Proyek pengaspalan jalan ruas Ranging-Kembur, Desa Bea Kondo, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai diduga dikerjakan asal jadi. Kualitas proyek yang buruk terlihat dari kondisi aspal yang sudah terkelupas di banyak titik.
Sejumlah warga mencoba menekan aspal dengan menggunakan kaki. Ada juga yang menggaruk dengan tangan kosong. Lapisan aspal tampak rapuh dan mudah terkelupas.
Ovan Wangkut, salah seorang warga setempat, mengaku kecewa dengan proyek tersebut. Pasalnya, kerinduan masyarakat akan hadirnya jalan beraspal, hanya dijawab dengan menghadirkan pembangunan yang tak berkualitas.
“Kita kecewa, karena program pemerintah tidak mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya pembangunan berkualitas,” ujar Ovan, Rabu (04/11/2020).
Ovan menduga pengerjaan jalan tersebut melanggar juknis yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal itu terlihat dari penggunaan material dan alat berat yang tidak sesuai standar.
“Jarang sekali kita temukan batu 5/7 di lapangan, sementara juknisnya mewajibkan itu. Juga alat berat yang dipakai tidak memenuhi syarat, karena beratnya kurang dari 8 ton,” lanjut Ovan.
Ovan meminta kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai, DPRD, dan penegak hukum agar segera turun ke lokasi pembangunan.
Apalagi, lanjut Ovan, sejumlah masyarakat setempat sudah berulangkali meminta pihak kontraktor agar jalan yang rusak harus diperbaiki. Namun hal itu tak diindahkan oleh kontraktor.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai Zaldy Sahadoen yang dikonfirmasi melalui WhatsApp, tidak memberikan tanggapan.
Untuk diketahui, proyek tersebut dibiayai Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp 386.890.000,00 dan dikerjakan oleh CV Rentio.
Penulis: Yohanes