Kupang, Vox NTT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat merespon terkait polemik pembangunan Jurassic Park di Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, NTT.
Ia menilai pembangunan tersebut demi pelestarian ekosistem komodo dan keselamatan pengunjung yang masuk ke sana.
“Bagus itu. Desainnya bagus sekali, ” kata Laiskodat kepada wartawan di Kupang usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD NTT, Rabu (04/11/2020).
Menurut Viktor, pembangunan Jurassic park itu tidak menganggu habitat Komodo. Kata dia, Kawasan tersebut dipakai untuk untuk umum.
“Itukan untuk dikelola. Ekosistemnya bisa berjalan dengan baik, ” katanya.
Dengan pembangunan itu kata dia, setiap pengunjung ke sana tidak mengalami bahaya, karena mereka punya jalan tersendiri.
“Tidak seperti kemarin-kemarin. Sekarang bagus itu. Penataannya bagus sekali, “pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satu kawasan yang akan mengalami perubahan desain secara signifikan adalah Pulau Rinca. Pulau ini bakal disulap menjadi destinasi wisata premium dengan pendekatan konsep geopark atau wilayah terpadu yang mengedepankan perlindungan dan penggunaan warisan geologi dengan cara yang berkelanjutan.
Konsep pengembangan Geopark ini popular dinamakan “Jurassic Park”.
Melalui Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR telah menganggarkan Rp 69,96 miliar untuk menata kawasan Pulau Rinca.
Adapun bangunan yang akan dibangun meliputi bangunan pusat informasi, sentra suvenir, kafe, dan toilet publik.
Kemudian dibangun pula kantor pengelola kawasan, selfie spot, klinik, gudang, ruang terbuka publik, penginapan untuk peneliti, dan pemandu wisata (ranger).
Selain itu, juga tersedia area trekking untuk pejalan kaki dan selter pengunjung didesain melayang atau elevated agar tidak mengganggu lalu lintas Komodo.
Untuk meningkatkan kualitas dermaga di Pulau Rinca, dibangun pula sarana dan prasarana pengaman pantai dan dermaga Loh Buaya yang akan dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2020 ini. (VoN).
Penulis : Tarsi Salmon
Editor : Irvan K